Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Terapi Ozon, Cara Kerja hingga yang Terjadi Selama Perawatan

Kompas.com - 16/09/2021, 21:20 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Terapi ozon mengacu pada praktik medis yang menggunakan gas ozon.

Gas ozon adalah bentuk oksigen. Gas tidak berwarna ini terdiri dari tiga atom oksigen.

Di bagian atas atmosfer, lapisan gas ozon melindungi bumi dari radiasi UV matahari.

Namun, di permukaan tanah, ozon adalah ”polutan udara yang berbahaya”.

Mengutip dari Medical News Today, gas ozon berbahaya ketika seseorang menghirupnya, menyebabkan iritasi paru-paru dan tenggorokan, batuk, dan memperburuk gejala asma.

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Kotak P3K di Rumah, Dokter Ungkap Tips Penyimpanannya

Paparan tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bisa berakibat fatal.

Namun, beberapa peneliti percaya bahwa ozon dapat memiliki efek terapeutik dalam konteks medis.

Terapi ozon mengacu pada proses pemberian gas ozon ke dalam tubuh kamu untuk mengobati penyakit atau luka.

Menguitp dari Healthline, pada 2019, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa ozon beracun dan tidak memiliki aplikasi medis yang terbukti.

Tetap saja, beberapa riset telah menemukan bahwa ozon dapat digunakan untuk mengobati kondisi medis dengan merangsang sistem kekebalan tubuh.

Ini juga dapat digunakan untuk desinfeksi dan untuk mengobati berbagai penyakit.

Di rumah sakit, gas terapi ozon dibuat dari sumber oksigen tingkat medis.

Misalnya, satu ulasan 2011 melaporkan bahwa terapi ozon memiliki kegunaan sebagai berikut:

  • mengobati radang sendi
  • memerangi penyakit virus, seperti HIV dan SARS
  • desinfektan luka
  • mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
  • mengobati penyakit jantung iskemik
  • mengobati degenerasi makula
  • mengobati kanker

Para peneliti saat ini sedang mengeksplorasi efek terapi ozon pada tubuh manusia untuk mengidentifikasi potensi manfaat terapeutik.

Baca Juga: Kenali Gejala Saraf Terjepit, Penyakit yang Buat Hanung Bramantyo Dioperasi

Bagaimana kerja terapi ozon?

Ozon medis telah digunakan untuk mendisinfeksi persediaan medis dan mengobati berbagai kondisi selama lebih dari 100 tahun. 

Ini juga dapat membantu mencegah infeksi pada luka.

Berdasarkan penelitian dari 2018, ketika ozon bersentuhan dengan cairan tubuh, reaksi yang dihasilkan membentuk lebih banyak protein dan sel darah merah.

Ini meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh.

Terapi ozon juga dapat mengganggu proses tidak sehat dalam tubuh. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi ozon dapat menonaktifkan:

  • bakteri
  • virus
  • jamur
  • ragi
  • protozoa

Apa yang terjadi selama perawatan?

Ozon secara alami adalah gas.

Untuk menggunakannya sebagai obat, orang mengoleskannya ke kulit, menggunakan air ozon, meniupkan gas ke dalam tubuh, atau menggunakan sauna ozon, di mana bagian tubuh dikantongi dan terkena gas ozon.

Karena ozon mengiritasi saluran udara, penting bagi orang-orang untuk memastikan bahwa mereka tidak pernah menghirup gas tersebut.

Untuk beberapa prosedur, seorang praktisi akan mencampur darah seseorang dengan ozon dan menyuntikkannya kembali.

Ini adalah proses yang dikenal sebagai autohemoterapi.

Studi ilmiah belum membuktikan keamanan prosedur ini.

Seperti dikutip dari Healthline, ada banyak cara berbeda untuk menerima terapi ozon.

Penyedia layanan kesehatan akan mendiskusikan pilihan terbaik untuk kamu dan perawatanmu.

Tiga bentuk pengobatan utama termasuk pemberian ozon:

Baca Juga: Hanung Bramantyo Operasi Saraf Kejepit, Ternyata Ini Faktor Risiko hingga Pencegahannya

Langsung ke jaringan tisu

Jika kamu menjalani terapi ozon untuk masalah ekstremitas atau luka, kemungkinan besar gas ozon akan dioleskan langsung ke jaringan bagian tubuh yang terkena.

Gas diberikan dalam penutup pelindung.

Intravena

Untuk mengobati gangguan internal, seperti HIV, gas ozon biasanya dilarutkan ke dalam darah yang diambil dari kamu.

Kemudian, darah dengan gas terlarut disuntikkan kembali ke kamu melalui infus.

Penggunaan intravena dapat membawa risiko menyebabkan emboli melalui pembentukan gelembung udara.

Secara intramuskular

Terapi ozon juga tersedia sebagai injeksi intramuskular.

Untuk injeksi ini, gas ozon sering dicampur dengan oksigen sebelum diberikan.

(*)


Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com