Parapuan.co - Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui tenaga pendidik dosen merupakan hal yang penting untuk terus dilakukan.
Terutama di masa pandemi seperti saat ini, pengembangan SDM merupakan hal yang semakin dibutuhkan.
Untuk diketahui, pengembangan SDM dapat meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang unggul, lengkap dengan karakter positif yang dapat menciptakan inovasi, pemberdayaan lingkungan dan hal bermanfaat lainnya.
Sejalan dengan hal ini, Paragon menyelenggarakan Pelatihan Coaching dan Neuro-linguistic Programming yang merupakan bagian dari rangkaian acara Lecturer Coaching Movement (LCM) Nasional Series Paragon secara virtual pada Minggu, (12/9/2021).
LCM merupakan bagian dari program Inspiring Lecturer by Paragon (ILP) yang merespon program pemerintah yakni Merdeka Belajar, Kampus Merdeka.
ILP dan LCM khusus menyasar para dosen di Indonesia dengan tujuan untuk memperkuat ketrampilan para dosen dan memberikan ruang belajar.
Dosen merupakan tonggak utama dari pendidikan tinggi di Indonesia.
Maka itu, meningkatnya kapabilitas mereka otomatis akan membawa perubahan positif kepada banyak mahasiswa.
Topik yang diangkat pada LCM Nasional Series ketiga ini yakni "NLP sebagai Penguat Coaching Dosen di Kampus Merdeka".
Lantas, apa itu Neuro-Linguistic Programming (NLP)?
Baca Juga: Mengenal Samia Hassan, Presiden Perempuan Pertama yang Pimpin Tanzania
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi untuk Konten Belajar Berdasarkan Pengalaman
Penting untuk diketahui, Neuro-Linguistic Programming (NLP) merupakan sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder.
NLP mempelajari struktur internal seseorang dan bagaimana struktur tersebut bisa didesain untuk tujuan yang bermanfaat bagi orang tersebut.
Pada LCM #3 ini memiliki harapan untuk menguatkan dosen dengan NLP.
HaHal ini bisa bermanfaat untuk dosen dengan meningkatkan keterampilan coaching kepada mahasiswa ketika berada di lingkungan kampus.
Untuk diketahui, sebagian mahasiswa bingung dengan tujuan kuliah, maka dengan keterampilan coaching dari para dosen ini diharapkan dapat mengarahkan dan membimbing para mahasiswa untuk lebih memahami diri sendiri dan menemukan tujuan hidup.
Menurut Dr. Ir. Indra Jaya, M.M, coaching dapat menggali potensi mahasiswa dan diri sendiri sebagai tenaga pendidik.
"Kita menganggap mereka sebagai partner untuk berdiskusi. Mahasiswa menjadi sangat antusias. Semoga coaching menambah inspirasi untuk memperkuat anak-anak bangsa untuk estafet leadership kedepannya," tambahnya.
Pada LCM Nasional Series #3 terdapat sesi yang diisi oleh Hingdranata Nikolay (Licensed Master Trainer of NLP Pertama di Asia Tenggara dan CEO Inspirasi Indonesia).
Menurutnya, coaching sangat berbeda dengan mentoring dan teaching.
Baca Juga: Yuk Kembangkan Karier dengan Belajar Keterampilan Baru di 5 Rekomendasi Kursus Online Berikut
Ia menambahjan bahwa coaching akan membantu mahasiswa untuk berpikir dan menemukan potensi diri terbaiknya lewat pertanyaan-pertanyaan provokatif yg memberdayakan.
Tak hanya itu, coaching mengajak mahasiswa untuk learning bukan dosen yang melakukan teaching.
Lebih lanjut lagi, coaching dapat berhasil jika dosen telah membangun kepercayaan mahasiswa dengan memiliki keterampilan klarifikasi dan reframing arah pemikiran serta melakukan persuasi.
Sehingga dengan coaching dan NLP, dosen dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif bersama mahasiswa.
(*)