Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan memperhatikan kecerdasan atau minat yang menonjol pada anak? Ini juga membedakannya dengan anak yang lain, bahkan kamu sendiri.
Jadi, setiap anak itu unik dan tidak bisa disamakan karena mereka memiliki gaya belajarnya sendiri.
Contohnya, ketika anak kamu berikan kursus musik dan mereka mudah dalam beradaptasi dan belajar melalui musik, baik irama maupun menciptakan lagu.
Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Lakukan 4 Hal Ini Ketika Anak Menghadapi Bullying
Namun, di sisi lain ia lemah dalam logika matematika. Terlihat dari kesulitannya atau menunjukkan rasa yang tidak menyenangkan saat belajar matematika.
Sehingga, cara yang jauh lebih baik untuk memahami individualitas tentang bagaimana anak-anak belajar adalah dengan menerapkan konsep kecerdasan majemuk atau gaya belajar.
Pada tahun 1983, Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan dan tokoh pendidikan di Harvard Graduate School of Education, membantah gagasan bahwa orang dilahirkan dengan kecerdasan tunggal yang dapat diukur, seperti dengan tes IQ, dan tidak dapat diubah.
Menurut teori Multiple Intelligences (MIs) Howard Gardner, setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang berbeda, dan semua manusia dilahirkan dengan kecerdasan dalam menunjang pembelajaran masing-masing.
Baca Juga: Ingin Bayi Tidur Tenang? Coba Gunakan 2 Bahan Alami Ini Pada Si Kecil
Howard Gardner juga menegaskan bahwa orang memiliki profil kecerdasan yang unik dan berbeda yang dibentuk oleh faktor biologis dan lingkungan.
Misalnya, satu anak mungkin memiliki kecerdasan musik dan kecerdasan matematika yang lebih kuat sementara yang lain mungkin memiliki kecerdasan linguistik atau interpersonal yang lebih kuat.
Mengutip Verywell Family, berikut ini perbedaan 8 tipe kecerdasan majemuk pada anak.
Visual Spasial
Memvisualisasikan, menciptakan, dan memanipulasi sesuatu dalam suatu ruang, seperti yang dilakukan oleh pilot pesawat, arsitek, atau pemain catur.
Orang tua dapat mendukungnya dengan memberikan rangkaian puzzle, belajar navigasi, atau permainan menyusun balok atau karya tiga dimensi.
Baca Juga: Simpel dan Nyaman: Inspirasi Dekorasi Kamar Tidur ala Drama Korea
Kinestetik Jasmani
Anak dengan kecerdasan ini mampu mengekspresikan ide dan perasaan menggunakan fisik atau tubuhnya.
Orang tua bisa membantu merangsang keterampilan motorik kasar atau motorik halus anak untuk mengekspresikan diri termasuk menciptakan, mempelajari, atau memecahkan masalah.
Yaitu, dengan melibatkan koordinasi, ketangkasan, dan penggunaan seluruh tubuh atau bagian tubuh, misalnya tangan.
Musikal
Kecerdasan musikal memudahkan anak untuk aktif dalam hal-hal yang menyangkut suara, menyanyi, membuat lirik lagu, atau bermain alat musik.
Mereka mengekspresikan diri sendiri dan berkreasi dengan melibatkan kemampuan musik seperti kepekaan terhadap ritme, nada, dan timbre.
Baca Juga: Tak Perlu Dipaksa, Ini Cara agar Anak Gemar Membaca Buku sejak Kecil
Linguistik
Kecerdasan linguistik yang dimiliki anak memudahkan mereka dalam mengenal bahasa, termasuk bahasa asing.
Anak-anak mengungkapkan pendapat atau pikirannya melalui bahasa verbal maupun non verbal secara jelas dan lugas dengan tatanan bahasa yang baik.
Matematika/Logika
Anak dengan kecerdasan matematika/logika memiliki kemampuan dalam memahami, mengenali pola, dan hubungan antara angka atau simbol.
Mereka juga memiliki keterampilan komputasi dan memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah melalui logika.
Interpersonal
Kecerdasan yang peka dengan emosi perasaan, dan ekspresi yang ditunjukkan oleh orang lain.
Individu dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi sering dikaitkan dengan kepemimpinan dan cenderung pandai berkomunikasi dan memahami orang lain.
Kecerdasan interpersonal kadang-kadang disebut sebagai kecerdasan sosial.
Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kesadaran akan perasaan, pikiran, kecemasan, dan sifat diri sendiri. Mereka tahu akan dirinya sendiri dengan lebih baik.
Serta, kemampuan untuk menggunakan pemahaman tentang diri sendiri itu untuk mengendalikan impuls dan perilakunya sendiri untuk membuat rencana dan keputusan.
Baca Juga: Menimbulkan Rasa Puas yang Salah, Kapan Schadenfreude Harus Diatasi?
Naturalis
Kecerdasan naturalis pada anak bisa ditingkatkan dengan rekreasi, menjelajah alam, atau membaca buku tentang kehidupan di sekitarnya.
Mereka memiliki kemampuan untuk memahami alam, tanaman, hewan, dan lingkungan.
Serta, kecerdasan untuk mengidentifikasi, mengamati, mengkategorikan, dan memahami ciri-ciri pembeda dari lingkungannya.
Kecerdasan ini membantu anak menggunakan elemen dan pola di alam untuk menciptakan produk atau memecahkan masalah.
Baca Juga: Upayakan Privasi Pengguna Anak, Google dan Youtube Siapkan Aturan Baru
Nah, itulah perbedaan 8 tipe kecerdasan majemuk pada anak. Orang tua dapat mengetahuinya melalui apa yang cenderung mereka sukai dan berhasil menyelesaikannya.
Meningkatkan kecerdasan majemuk pada anak akan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya, tentu saja jangan dipaksa bisa menguasai semua kecerdasan karena mereka terlahir dengan kecerdasan yang unik.
(*)