Parapuan.co - Ada hal yang menarik disampaikan oleh Greysia Polii, atlet bulu tangkis ganda putri yang meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu.
Ia membongkar fakta mengejutkan mengenai medali emas yang didapatkannya tersebut.
Ternyata, medali emas yang didapatkannya bersama rekan ganda putrinya, Apriyani Rahayu, bukanlah emas murni.
Hal tersebut disampaikannya dalam channel Youtube, Boy William #NebengBoyNewGeneration Episode 41.
Baca Juga: Mengenal Fine Counsel, UMKM Greysia Polii yang Ditawarkan ke Jokowi
Greysia menceritakan bahwa ia kerap membawa medali lantaran sulit percaya bahwa dia adalah juara Olimpiade.
Istri dari Felix Djimin ini menunjukkan medali emasnya kepada Boy.
"Ini emas asli?," tanya Boy tentang medali yang baru saja dikeluarkan dari kantungnya.
"Ini lapisannya dia emas. Tapi dalamnya tuh kayak, jadi kayak plastik segala macam dia bikin di dalamnya," jelas atlet kelahiran 11 Agustus 1987 ini.
"Jadi bukan emas asli, pinter dia ya biar enggak dijual lagi," kata Boy disambut tawa Greysia.
"Lapisan emas iya, katanya 6 gram," ujar Greysia menjelaskan.
Usai mendengar penjelasan Greysia Polii, Boy William menggodanya agar menukar medali itu dengan medali emas yang utuh.
"Lu bilang dong, lu tuker, bilang minta emas asli," tutur Boy disertai tawa.
Selain itu, Greysia juga menceritakan tentang kesibukannya yang kerap diundang menjadi bintang tamu di berbagai media.
Hingga saat ini, ia juga masih tinggal di Pelatnas Cipayung meskipun sudah menikah pada 23 Desember 2021 lalu.
Melansir dari situs resmi Olimpiade Tokyo, seluruh medali yang didapatkan para atlet Olimpiade ternyata dibuat dari limbah elektronik.
Untuk menghasilkan medali berharga tersebut, Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (Tokyo 2020) mengadakan 'Tokyo 2020 Medal Project'.
Mereka mengumpulkan perangkat elektronik kecil seperti ponsel bekas dari seluruh Jepang.
Proyek ini menjadikan Tokyo 2020 mencetak sejarah dalam Olimpiade dan Paralimpiade karena melibatkan warga setempat dalam produksi medali.
Pembuatan medali pun juga menggunakan logam daur ulang lho, Kawan Puan.
Dari limbah tersebut, sekitar 5.000 medali telah dihasilkan dari perangkat elektronik kecil yang disumbangkan oleh orang-orang di seluruh Jepang.
"Kami berharap proyek kami untuk mendaur ulang elektronik konsumen kecil dan upaya kami untuk berkontribusi pada masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi warisan Olimpiade Tokyo 2020," tulis laman tersebut. (*)
Baca Juga: Ulang Tahun, Greysia Polii Ungkap Rahasia Jadi Juara; Semua Itu Bukan Karena Takdir atau Talenta