Parapuan.co - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19.
Padahal UMKM adalah sektor strategis yang menyerap tenaga kerja dan membantu pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tantangan juga jadi makin berat ketika UMKM itu didirikan untuk memberdayakan kelompok disabilitas.
Salah satunya adalah Mutiara Handicraft, UMKM komunitas disabilitas yang digerakkan oleh Irma Suryati, penyandang disabilitas asal Kebumen, Jawa Tengah.
Baca Juga: Rayakan Hari Fotografi Sedunia, Ini 10 Foto Paling Banyak Disukai di Instagram
Sebelum pandemi produk dari UMKM ini bisa tembus ke pasar Australia. Namun karena pandemi Covid-19, permintaan ekspor dan domestik untuk keset, juga menurun.
Namun Irma tidak menyerah. Dia mengajak kelompok usaha ini membuat masker, face shield hingga APD.
Upaya ini pun dijangkau oleh jaringan nasional laboratorium Intibios, yang memutuskan untuk membeli pasokan masker untuk para konsumennya, dari UMKM ini.
"Kami beruntung dipertemukan dengan Ibu Irma dan teman-teman UMKM disabilitas lalu bersinergi. Intibios Lab sejak awal berdiri sebagai ikhtiar kemanusiaan untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia," kata penggagas Intibios Lab, Enggartiasto Lukita.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Kreator Konten Audio di Indonesia, Noice Dipimpin Dua Veteran Google
Lantaran kiprahnya yang tak kenal lelah memberdayakan komunitas disabilitas, Irma pun menerima Satya Lencana Kesejahteraan Sosial tahun 2018, dari Presiden Joko Widodo.
"Kami bersyukur setelah membuat masker, face shield dan APD, ada permintaan. Pembelian dari Intibios ini membuat kami bisa bernapas agak panjang," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan M. Lutfi juga menyampaikan apresiasinya. Lutfi menegaskan pemerintah berupaya menyeimbangkan upaya memutus rantai penularan Covid-19, dengan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Akibat Skandal Kekerasan Seksual Kris Wu, Gerakan Feminisme di Cina Bangkit Kembali
"Saya mendukung dan berterima kasih ada seperti ini, karena kita harus bersatu dan bersama untuk memastikan penularan Covid-19 berhenti," ujar Mendag Lutfi.
Intibios Lab merupakan jaringan laboratorium nasional yang kini telah memiliki 19 cabang di 10 kabupaten/kota, dan sudah masuk dalam 742 laboratorium yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.
Untuk memudahkan, Intibios Lab juga menghadirkan layanan drive-thru di beberapa kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.
(*)