Parapuan.co - Tiap daerah memiliki perawatan kecantikan tradisionalnya masing-masing, yang menggunakan bahan-bahan alami.
Jika di Jawa punya lulur dan di Bali ada Boreh, maka bagi masyarakat Betawi tangas adalah perawatan kecantikan tradisional yang sudah dilakukan secara turun temurun.
Dilansir dari situs Kebudayaan Betawi, tangas adalah perawatan kulit yang ditujukan untuk para calon pengantin perempuan.
Perawatan tradisional ini dilakukan dengan cara diuap menggunakan bahan alami berupa rempah-rempah yang bertujuan untuk menghilangkan bau badan, menghaluskan, mengharumkan, merelaksasi otot, dan menyegarkan tubuh.
Lebih lanjut lagi, perawatan tangas ini meliputi peregangan, membersihkan tubuh atau cuci kaki, pemijatan, dan luluran.
Salah satu hal yang unik dari perawatan ini adalah pijat pulang langit yang dilakukan untuk merawat bagian organ intim wanita.
Seperti apa proses pemijatannya? Berikut tahapan perawatan kecantikan tradisional khas Betawi, dilansir dari laman Kebudayaan Betawi.
Baca Juga: Baik buat Kulit, Begini Cara Tepat Manfaatkan Cokelat untuk Kecantikan
1. Pemanasan
Sebelum melakukan pemijatan pada bagian belakang, akan terlebih dahulu dilakukan pemanasan pada bagian kaki.
Tahapan ini akan memberikan sentuhan rasa rileks dan nyaman, sebelum memulai pemijatan.
Biasanya terapis juga akan mengajak untuk melakukan tarik napas secara bersama-sama.
Setelah itu, bagin kaki akan sedikit dibuka dan kemudian sang terapis akan memberikan pijatan lembut dan melakukan 'tutup tendet' atau melakukan 'tekan cabut'.
Gerakan pijatan pada bagian ini akan memberikan sensasi awal proses pemijatan.
2. Pijatan inti
Tahapan selanjutnya, pijatan akan dilakukan pada bagian bokong yang dilemaskan dengan beberapa istilah seperti uyek inter, seser sodor, dan rapat tenet.
Setelah dilakukan pemijatan pada bagian kanan dan kiri bokong, selanjutnya rapet seset, yakni pemijatan bagian organ vital dengan secara perlahan dan lakukan teken seser.
Kemudian dilanjutkan dengan nyengkak, yakni kedua kaki dibuka dengan lutut ditekuk dan terapis akan menggunakan salah satu kaki menekan secara perlahan ke arah organ intim.
Selanjutnya, ditutup kembali dengan merapatkan kedua kaki dan melakukan tendet tarik, yakni kedua kaki ditekuk kemudian dilakukan tendet dan tarik.
Baca Juga: Lakukan Ini Jika Muncul Bintik Hitam Tanda Pigmentasi Pada Kulit Tubuhmu!
3. Lulur daun beluntas
Setelah melakukan pemijatan, tahapan selanjutnya adalah lulur dengan menggunakan bahan alami berupa daun beluntas.
Daun beluntas ini memiliki aroma yang khas dan memiliki khasiat berupa mengeluarkan keringat dan menghilangkan bau badan.
Sebagai lulur pijat tradisional, daun beluntas ini juga akan dicampurnya dengan beras yang sudah direndam dan ditumbuk halus, daun kemuning muda, bunga kemuning, dan jeruk nipis.
Selain itu, tangas Betawi ini juga menggunakan bahan rempah seperti kulit jeruk, bunga rampai, bunga melati, bunga mawar, daun pandan, serai, akar wangi, dan jeruk purut.
Bahan-bahan rempah tersebut disatukan dalam baskom dan direbus dengan air mendidih, untuk kemudian dioleskan ke seluruh tubuh sebagai bahan lulur.
4. Konsumsi jamu
Usai menjalani perawatan tubuh, dalam tradisi perawatan tangas Betawi ditutup dengan mengonsumsi jamu seperti beras kencur.
Selain itu, jamu lainnya yang terbuat dari 40 macam rempah-rempah seperti akar wangi, cengkeh, dan ketumbar.
Perlu diingat, jamu tersebut tidak dikonsumsi dengan cara diminum, melainkan dimakan pada pagi, siang, atau pun malam.
Lebih lanjut lagi, kamu juga bisa minum bir pletok hangat untuk bantu meredakan badan pegal-pegal, masuk angin, dan sulit tidur. (*)
Baca Juga: Perubahan Warna Kulit Bisa Disebabkan Oleh Hiperpigmentasi dan Melasma, Apa Perbedaannya?