Parapuan.co - Setelah setahun lebih, Wregas Bhanuteja akhirnya merilis judul dan cerita film panjang pertamanya.
Film yang ia produksi sejak 2020 di Jakarta ini akan berjudul Penyalin Cahaya.
Film Penyalin Cahaya akan mengisahkan tentang Sur, seseorang mahasiswa yang kehilangan beasiswa karena fotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur dianggap telah mencemarkan nama baik hingga akhirnya harus melepas beasiswa yang ia dapatkan.
Padahal, kala itu ia tidak ingat apapun selain datang ke pesta kemenangan komunitas teater dan tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Baca Juga: Glenca Chysara Beradu Akting dengan Rendi Jhon di Video Klip
View this post on Instagram
Cerita film Penyalin Cahaya lahir atas pengamatan dari Wregas, yang juga menulis skenario film ini.
"Latar belakang yang paling kuat dalam membuat Penyalin Cahaya adalah banyaknya kejadian dari para penyintas kekerasan seksual yang mendapat ketidakadilan.
"Adanya berbagai macam stigma dan ketiadaan support system, ruang aman, dan pengetahuan masyarakat akan kekerasan seksual menjadi salah satu penyebab para penyintas memutuskan untuk memendam kejadian kekerasan yang mereka alami," kata Wregas.
"Film ini adalah suara untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat kita hari ini," tambahnya, dikutip dari rilis yang PARAPUAN terima.
Adi Ekatama, produser film Penyalin Cahaya dari Rekata Studio, juga mengutarakan hal senada dengan Wregas.
Adi berpendapat bahwa cerita Penyalin Cahaya mengangkat topik penting yang masih perlu mendapat banyak perhatian dari seluruh kalangan masyarakat hari ini.
"Perjuangan Sur sebagai tokoh utama di film ini untuk mengungkap kebenaran adalah gambaran di mana kita harus selalu berpihak pada penyintas.
"Kita juga lebih banyak menyuarakan pada masyarakat mengenai pentingnya kita melawan kekerasan dan pelecehan seksual," jelas Adi.
"Lewat cerita film ini, semoga semakin banyak orang memahami berbagai macam lapisan subjek yang diangkat di dalam film ini.
"Sehingga mendorong terciptanya environment yang benar-benar aman dan mampu melindungi seluruh golongan masyarakat dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya," lanjut Adi.
Baca Juga: Phoebe Bridgers dan Miley Cyrus Bawakan Nothing Else Matters Metallica
Adi Ekatama sebelumnya juga memproduseri film pendek Wregas yang berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Hal yang sama juga diutarakan oleh produser film Penyalin Cahaya, Ajish Dibyo. Menurutnya, film adalah salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen.
Maka, pembuat film perlu menyuarakan hal-hal yang penting untuk didiskusikan masyarakat demi terciptanya lingkungan yang lebih aman.
"Mengembangkan cerita ini bersama Adi dan Wregas adalah salah satu upaya kami untuk memperbaiki hal-hal yang dapat merugikan kemanusiaan, yang dalam film ini adalah kekerasan seksual," ujar Ajish.
Ajish Dibyo sendiri sebelumnya terlibat di sejumlah produksi film sebagai produser dan produser pelaksana, seperti Turah, Soekarno, Sultan Agung, Kartini, Rudy Habibie, dan sebagainya.
Dalam film ini, Rekata Studio untuk pertama kali berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures, rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Wregas Bhanuteja sendiri sebelum membuat Penyalin Cahaya sudah berkarya dengan membuat film-film pendek yang mencuri perhatian publik dan festival film di dalam maupun luar negeri.
Antara lain, Lemantun, pemenang Film Pendek Terbaik di XXI Short Film Festival 2015, dan Lembusura yang berhasil berkompetisi di Berlin International Film Festival 2015.
Selain itu ada film Prenjak yang memenangkan Film Pendek Terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 dan Piala Citra FFI 2016.
Pada tahun 209, Wregas juga membuat film Tak Ada yang Gila di Kota Ini yang memenangkan Piala Citra FFI 2019 dan berkompetisi di Sundance Film Festival 2020.
Baca Juga: Upayakan Privasi Pengguna Anak, Google dan Youtube Siapkan Aturan Baru
Produksi film ini diperkuat oleh akting para aktor-aktris muda maupun senior, serta kru-kru film yang sudah berpengalaman dalam industri film Indonesia.
Di tengah kelesuan produksi film Indonesia akibat kondisi pandemi, Rekata Studio dan Kaninga Pictures tetap terus berkarya.
Maka proses syuting film Penyalin Cahaya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kawan Puan, sebentar lagi film Penyalin Cahaya akan mengumumkan pemainnya.
Jadi, ikuti informasi terbaru mengenai film Penyalin Cahaya melalui akun media sosial di Instagram dan Twitter. (*)