Parapuan.co - Pada saat PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) seperti saat ini, membuat orang lebih banyak waktu di rumah dan intensitas memandang gadget lebih banyak.
Faktanya memandang gadget terlalu lama tak hanya mengganggu kesehatan mata, tetapi juga kesehatan kulit.
Pasalnya, gadget yang hampir setiap hari kita pandangi menghasilkan blue light atau sinar biru yang berbahaya bagi kulit jika terlalu sering terpapar.
Dilansir dari parapuan.co, berikut beberapa fakta mengenai bahaya blue light bagi kesehatan kulit:
Baca juga: Mineral vs Chemical Sunscreen, Mana yang Lebih Baik Melindungi Kulit?
1) Blue light mampu merusak kolagen yang ada dalam kulit
Dilansir dari The Gulf News, seorang dokter kulit di New York bernama Michelle Henry mengatakan bahwa sinar biru bisa merusak kolagen pada kulit apalagi sinar biru dari handphone.
"Dan lebih banyak cahaya dari ponsel Anda daripada komputer Anda karena ponsel sangat dekat dengan wajah Anda," ujar Michelle Henry.
Sementara itu sinar ultraviolet buatan yang ada pada sinar biru mampu merusak DNA sel secara langsung dan menghancurkan kolagen melalui stres oksidatif yang diciptakan.
Flavin, zat kimia yang ada pada tubuh akan menyerap sinar biru dan menghasilkan molekul oksigen tidak stabil dan radikal bebas.
"Mereka (sinar biru) masuk dan pada dasarnya melubangi kolagenmu," jelas Henry.
2) Blue light menyebabkan kerusakan kulit secara bertahap
Dilansir dari allure, dua dokter kulit bersertifikat sekaligus asisten profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas New York, Shari Marchbein dan Ava Shamban mengatakan bahwa sinar biru pada gadget tak hanya berbahaya untuk mata tetapi untuk kesehatan kulit.
"Sinar biru berkontribusi dalam munculnya bintik-bintik coklat pada kulit dan hiperpigmentasi seperti melasma, penuaan dini, dan memecah kolagen, yang menyebabkan kerutan dan kelemahan kulit," ujar Shari Marchbein dilansir dari laman allure.
Namun efek dari sinar biru yang dihasilkan oleh gadget tidak langsung terlihat yang mengganggu ritme sel-sel kulit untuk meregenerasi hingga berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan kulit dari waktu ke waktu.
"Sinar biru ini seperti sinar matahari. Keduanya melakukan perusakan pada kulit secara kumulatif (bertahap) sehingga tidak langsung terlihat," tambah Ava Shamban.
Baca juga: Bahan Aktif Skincare Berikut Tidak Boleh untuk Kulit Sensitif, Apa Saja?
3) Kulit berwarna lebih rentan terkena paparan blue light
Menurut The Journal of Investigative Dermatology yang dipublikasikan pada tahun 2010 mengatakan bahwa paparan sinar biru terbukti mampu menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit warna sedang hingga gelap.
Sedangkan paparan sinar biru tidak begitu berpengaruh pada orang yang memiliki kulit terang. (*)