Parapuan.co – Konsumsi suplemen klorofil tengah jadi tren belakangan ini, karena dianggap memiliki manfaat kecantikan, salah satunya membuat kulit glowing dan menghilangkan jerawat.
Namun, benarkah klaim tersebut yang banyak kita dengar dari produsen-produsen suplemen klorofil?
Menjawab hal itu, Andrea Mathis, M.A., RDN, LD, ahli gizi dari Alabama, Amerika Serikat, memaparkan bahwa klorofil memang punya peran sebagai antiinflamasi.
Hal ini juga didukung oleh penelitian bertajuk bertajuk In Vitro Anti-Inflammatory Properties of Selected Green Leafy Vegetables tahun 2018, menunjukkan bahwa klorofil dapat membantu mengurangi peradangan.
Tak heran jika banyak orang menggunakannya dengan harapan dapat membantu masalah peradangan jerawat pada wajah mereka.
Namun sebenarnya, menurut Mathis seperti melansir dari Yahoo Lifestyle, klorofil mengandung vitamin, antioksidan dan sifat lain yang dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: 8 Bahan Makanan Sehat Sumber Immune Booster untuk Usia 40 ke Atas
Ia pun menekankan bahwa klorofil tak hanya bermanfaat untuk menghilangkan jerawat atau tujuan kecantikan lainnya saja, tapi juga kesehatan pada umumnya.
Sementara penelitian bertajuk Pilot Study of Topical Copper Chlorophyllin Complex in Subjects With Facial Acne and Large Pores menunjukkan bahwa efek klorofil lebih baik diaplikasikan secara topikal, dibandingkan diminum.
Bahkan, bentuk semi-sintetik dari klorofil yang ditemukan dalam suplemen klorofil berbeda dari versi alami yang terkandung dalam tanaman.
Maka dari itu, alih-alih mengonsumsi klorofil dalam bentuk suplemen, Mathis justru menyarankan kita untuk mengonsumsi dari sumber klorofil alami.
Misalnya berbagai sayuran hijau, terutama bayam, peterseli dan buncis yang merupakan makanan dengan kandungan klorofil tertinggi.
Bukan tanpa sebab, pasalnya, klorofil adalah pigmen yang bertanggung jawab membuat tanaman menjadi hijau dan sehat.
Sehingga tentu lebih baik mengonsumsi dari sumbernya langsung dibandingkan sumber lain yang telah diproses.
Berdasarkan perhitungan Mathis, satu cangkir bayam mentah setara dengan 24 mg klorofil dan setengah cangkir peterseli setara dengan 19 mg klorofil.
Baca Juga: Mengapa Jerawat Tetap Muncul Setelah Persalinan? Ini Penyebab dan Perawatannya
“Saat kamu mengonsumsi sayuran hijau, kamu juga akan mendapatan sumber vitamin, mineral dan serat yang lebih baik daripada suplemen klorofil,” tambah Mathis.
Kendati demikian, disampaikan oleh Mathis bahwa tak ada aturan khusus berapa banyak klorofil yang harus dikonsumsi setiap hari. Bukan tanpa sebab, belum ada cukup penelitian yang membahas topik tersebut.
Namun ia merekomendasikan untuk makan sayuran hijau setiap hari untuk manfaat kesehatan yang lebih optimal.
Tentu sebagai orang yang bijak, penting untuk kita mengevaluasi terlebih dahulu tren kesehatan yang tersebar di media sosial sebelum mencobanya.
Karena bagaimanapun, kesehatanmu jauh lebih penting dari sekadar mengikuti tren yang sedang populer yah, Kawan Puan. (*)