Parapuan.co - Kawan Puan, ASI yang tidak lancar tentu jadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu.
Terkadang beberapa di antara ibu menjadi tidak tenang karena ia tak bisa menyusui anaknya.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Perlu diketahui, ASI yang tidak lancar sering dialami banyak orang dan bisa diatasi.
Cara mengatasi ASI yang tidak lancar ini disampaikan langsung oleh Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes., Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Baca Juga: Antioksidan Cokelat Dipengaruhi oleh Kandungan Kakao di Dalamnya
Menurut Farahdibha, Kawan Puan bisa melakukan pijat laktasi.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa melakukan hal lain untuk menyenangkan diri sendiri.
"Misal mamanya mau istirahat dulu, mau tidur dulu, yang penting bayinya bisa dirawat," saran Faradibha yang disampaikan pada PARAPUAN, Rabu (28/07/2021).
Ia juga mengungkap jika kesuksesan ibu untuk menyusui bukan ditentukan oleh ibu saja, akan tetapi orang-orang yang ada di sekitar.
"Jadi bukan pasangan ibu dan bayi tapi malah orang-orang di sekitar pasangan ibu dan bayi itu," tuturnya.
Apabila suatu saat ASI tidak lancar, Kawan Puan bisa datang ke suatu komunitas atau teman yang memiliki pengalaman yang sama.
"Jadi kalau kesulitan menyusui itu cerita 'aduh kok gua gini ya, padahal udah mijet, tapi enggak keluar,' ternyata teman yang lain punya pengalaman itu dan menceritakan bagaimana dia keluar dari masalah itu eh bisa praktik itu," katanya.
"So it's really important bagi kita semua yang berada di sekitar ibu itu memberikan support bagi si ibu supaya ibu bisa tetap semangat," tambahnya.
Di sisi lain, ada hal yang perlu diketahui Kawan Puan, yakni di tengah situasi pandemi ini kelancaran ASI dan menyusui itu bisa menyelamatkan bayi serta ibunya.
Baca Juga: Penting, Ini Deretan Manfaat Antioksidan Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Sebab, pada ASI terdapat imun yang mampu menguatkan bayi.
Nah, sebenarnya sebelum melahirkan kamu bisa menyiapkan diri, misalnya mencari ilmu seputar menyusui atau hal yang lainnya.
Tujuannya agar ketika menjadi ibu, Kawan Puan sudah tahu apa yang harus dilakukan.
"Ikutilah kelas edukasi, dapatkan edukasi dari orang yang sudah terlatih yaitu para konselor-konselor menyusui," jelas Farahdibha.
Kawan Puan bisa mendapatkan edukasi dari dokter anak, dokter kandungan, atau bidan pun dipersilakan, dengan syarat para konselor memiliki sertifikasi khusus.
"Asalkan mereka punya title IBCLC atau konsultan menyusui," jelas Farahdibha.
Baca Juga: Berapa Lama Long Covid Dialami Seseorang? Ini Jawaban Dokter
Alasan harus tersertifikasi IBCLC ini menurut Farahdhiba karena belum tentu dokter mengerti tentang menyusui.
"Mereka yang mengikuti training khusus dalam manajemen menyusuilah yang mengerti," ucapnya.
Farahdibha kembali menegaskan bahwa mengedukasi diri itu penting sekali.
Ia berpendapat, ilmu yang didapatkan dari konselor menyusui itu panjang dan banyak yang bisa dipelajari.
"Ilmu ini berguna sekali pasca melahirkan," tegas Farahdhiba. (*)