Parapuan.co - Setelah sembuh dari Covid-19, ada beberapa perubahan terjadi pada tumbuh.
Para penyintas mengaku menjadi lebih mudah lelah dari sebelum mengalami Covid-19.
Tak hanya itu, ada juga yang mengaku indra penciumannya menurun.
Menurunnya fungsi indra penciuman ini ditandai dengan kondisi yang disebut parosmia.
Apakah Kawan Puan tahu apa itu Parosmia?
Baca Juga: Vaksinasi pada Orang Dewasa Jadi Cara Paling Efektif Lindungi Anak dari Covid-19
Pengertian Parosmia
Melansir WebMD, parosmia adalah gangguan yang muncul saat seseorang tiba-tiba mencium bau tertentu.
Biasanya, mereka mencium sesuatu yang tidak enak, padahal sebetulnya bau itu tidak ada.
Bau yang sering muncul seperti bau terbakar, atau bau makanan busuk yang muncul entah dari mana.
Parosmia terjadi karena sel reseptor bau di hidung yang disebut neuron sensorik tidak mendeteksi bau atau salah menerjemahkannya ke otak.
Apa penyebab parosmia?
Parosmia sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor, namun umumnya disebabkan karena infeksi virus.
Selain itu, ada beberapa faktor lain seperti:
Baca Juga: Layanan Swab dan Antigen Covid-19 Drive Thru Mudahkan Akses untuk Masyarakat
Hubungan Covid-19 dan Parosmia
Kehilangan penciuman dan tidak bisa merasakan rasa adalah satu dari sekian gejala khas Covid-19.
Hal ini terkait dengan penyebab parosmia pada para penyintas setelah dinyatakan sembuh.
Masih dari WebMD, dalam sebuah studi disebutkan setengah dari orang yang ikut penelitian melaporkan kasus parosmia 2,5 bulan setelah terinfeksi bahkan ada juga yang sampai 6 bulan.
Studi internasional lain menemukan 7% orang melaporkan indra penciumannya terdistorsi setelah infeksi Covid-19.
Meski begitu, para ahli masih akan meneliti lebih jauh terkait hubungan Covid-19 dengan gejala parosmia ini. (*)