Parapuan.co - Kawan Puan harus tahu kalau sebelum kehamilan kita butuh banyak persiapan.
Misalnya saja memberi vaksin pada diri sendiri sebagai upaya menjaga kesehatan.
Sebab, bagi beberapa orang yang sedang merencanakan kehamilan, sedang mengandung, dan baru saja melahirkan, vaksin seringkali diragukan.
Padahal vaksin itu penting untuk menjaga imunitas tubuh lho, Kawan Puan.
Dengan vaksin, kamu bisa terhindar dari bahaya virus yang mungkin saja menyerang tubuhmu suatu saat.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi dengan Lakukan Meditative Dance
Lantas, apa saja jenis vaksin yang dibutuhkan dalam rencana kehamilan?
Dilansir dari Harvard Health Publishing, berikut ini vaksin yang harus diterima.
1. Human papillomavirus (HPV)
Vaksin ini membantu mencegah infeksi HPV baru dan penyakit terkait HPV di antaranya, termasuk kanker serviks.
Vaksin HPV direkomendasikan untuk remaja dan orang-orang hingga usia 26, tetapi bagi kamu yang berusia 27 hingga 45 tahun juga dapat menerima vaksin ini.
Jangan lupa untuk konsultasikan ke dokter dulu sebelum menerima suntikkan HPV ya, Kawan Puan.
2. Influenza
Kawan Puan, mendapatkan suntikan vaksin influenza dapat mengantisipasi saat kamu hamil.
Sebab, sesuai dengan namanya vaksin ini akan membantu melindungi Kawan Puan selama musim flu tiba.
Di mana suntikan flu umumnya tersedia setiap tahun dari akhir Agustus hingga Maret, sesuai dengan musim influenza (walaupun waktunya dapat bervariasi menurut wilayah).
Untuk mendapatkan suntikan influenza, Kawan Puan bisa mendapatkannya di rumah sakit atau apotek.
Perlu diketahui juga jika vaksin dengan virus yang hidup seperti LAIV dan Flumist tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
Baca Juga: Agar Work From Home Efektif, Bagi Waktu dengan Teknik Pomodoro
3. Campak, gondok, dan rubella (MMR)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan untuk menerima vaksin MMR sebelum seorang perempuan hamil.
Sebelumnya konsultasi ke dokter dengan menunjukkan catatan vaksinasi dulu ya, Kawan Puan.
Dengan begitu dokter meninjau catatan imunisasi dan melihat jumlah vaksin MMR yang diterima sudah memadai atau belum.
Tapi, apabila Kawan Puan tidak menemukan catatan imunisasi, kemungkinan dokter akan melakukan tes darah untuk mengevaluasi kekebalan tubuh, jika memang kadar imunitas kurang maka akan diberikan booster.
Tembakan booster MMR adalah vaksin virus yang dilemahkan.
Setelah seorang perempuan menerima booster, CDC merekomendasikan menunggu empat minggu sebelum mencoba kehamilan karena risiko teoretis pada janin dengan vaksin hidup.
Namun, jika kehamilan terjadi dalam jendela empat minggu, jangan khawatir.
Sebab, rekomendasi ini didasarkan pada risiko teoritis, selain itu faktanya belum ada laporan yang membahayakan janin karena jenis paparan ini.
Baca Juga: Potret Kucing Raksasa Menggemaskan di Stasiun Shinjuku
4. Varicella zoster virus (VZV)
Kawan Puan, kamu harus tahu bahwa cacar air dapat membahayakan perempuan hamil dan janinnya.
Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kamu menerima vaksin VZV sebelum hamil.
Mirip dengan booster MMR, vaksin VZV adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan.
Seorang perempuan harus memiliki vaksin ini setidaknya empat minggu sebelum mencoba untuk hamil.
Wah, dengan membaca ulasan di atas, pastinya Kawan Puan jadi paham ya tentang pentingnya vaksin sebelum hamil atau saat perencanaan kehamilan.
Maka dari itu yuk vaksin, agar nanti saat hamil ibu dan bayi sehat. (*)