Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimisan Jadi Salah Satu Gejala, Kenali Kanker Kepala dan Leher yang Jarang Diketahui

Kompas.com - 13/07/2021, 19:45 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Masih menjadi momok, kanker jadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi.

Semakin lama kabarnya penderita kanker pun semakin banyak.

Termasuk juga dengan kanker kepala dan leher.

Tidak banyak orang yang familiar dan mengenal dengan kanker kepala dan leher.

Tumor ganas ini berkembang di dalam atau sekitar tenggorokan, laring (kotak suara), serta hidung, amandel, sinus dan mulut.

Pada penyakit ini, sel kanker akan bermula pada sinus paranasal dan rongga hidung dan mulut.

Baca Juga: 8 Makanan yang Mampu Atasi Kadar Estrogen Rendah dalam Tubuh

Juga kelenjar ludah, pangkal tenggorokan, serta rongga di belakang hidung dan mulut yang menghubungkan keduanya ke kerongkongan.

Di dunia, pada tahun 2020 diagnosa baru kasus kanker yang menyerang bibir dan rongga mulut, orofaring, laring, hipofaring, nasofaring dan kanker kelenjar ludah mencapai 932.000 orang, seperti dikutip dari msd.com.

Berdasarkan data Globocan 2020 menyebut bahwa lima tahun terakhir kasus kejadian kanker nasofaring mencapai 54.670 kasus dimana dari 100.000 orang ada 20 orang yang terkena.

Untuk kasus baru mencapai 19.943 dengan kematian 13.399 orang.

dr. Andhika memaparkan, semakin cepat terdeteksi maka akan semakin besar pula angka kesembuhan dan survival rate dia.

Misal untuk penderita stadium awal memiliki tingkat kesembuhan 85,5%.

Sedangkan penderita kanker yang sudah ada di daerah regional kelenjarnya, angka survival dia 66,8%. Sedangkan yang sudah metastasis dia akan turun menjadi 40%.

Untuk diketahui, metastasis merupakan penyebaran sel kanker di mana ia berpindah ke bagian organ atau jaringan tubuh lain melalui aliran darah atau pembuluh getah bening.

Seperti dari rilis yang diterima PARAPUAN, Selasa (13/7/2021), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan sub-spesialis dalam Hematologi, dr. Andhika Rachman SpPD KHOM mengingatkan pentingnya mewaspadai kanker kepala dan leher.

Sebab banyak pasien memang yang tidak menyadari ketika dirinya menderita penyakit tersebut.

"Tidak ada asap kalau tidak ada api. Kalau ada perubahan biologis pasti ada gejala yang muncul. Misal keluhan penurunan berat badan drastis tidak disadari, kurang nafsu makan hingga ada mimisan, itu salah satu gejala," papar dr. Andhika.

Beberapa gejala harus diwaspadai, seperti muncul adanya mimisan.

Nasofaring dan orofaring mimisan atau hidung terasa penuh, keluhan sulit bernapas, hingga tidur mengorok.

Ciri kanker leher bisa muncul ke lidah, misal rongga mulut ada luka yang sukar sembuh atau sariawan di lidah misalnya.

Gejala lain, misalnya ditemukan benjolan atau karena merasakan telinga dan hidung seperti penuh.

Ternyata setelah ditelusuri dari keluhan pasien tersebut ditemukan semacam benjolan.

“Tercium bau busuk dari mulut dan hidung harus dikaitkan gejala lain. Sakit kepala terus, hidung terasa penuh ada bengkak di pipi misal di daerah sinus hingga wajah asimetrik,” papar dr. Andhika.

Ia menuturkan bahwa kebanyakan pasien kanker leher dan kepala diketahui ketika sudah dalam kondisi stadium lanjut, yakni stadium IIIB dan IV.

"Kebanyakan orang kita itu datang ketika dengan keluhan baru kontrol. Sehingga diketahui setelah stadium lanjut," ungkapnya.

Baca Juga: Deretan Gejala yang Timbul Jika Kadar Estrogen Perempuan Rendah

Perlu diwaspadai bahwa kanker kepala dan leher banyak terdiagnosa pada usia diatas 50 tahun dimana risiko hingga dua kali lipat terjadi kepada pria.

“Masih ada hubungan dengan merokok, laki-laki karena faktor mayoritas risiko rokok tembakau. Bisa 4 hingga 10 kali lipat risiko muncul. Lainnya risiko alkohol, infeksi karena penyakit menular dan virus HPV,” jelas dr. Andhika.

Dalam kondisi tertentu, lanjut Andhika misal ketika lokasi sel kanker jauh dan tidak mungkin dilakukan operasi pengangkatan, maka dapat dilakukan dengan imunoterapi. 

Sebagai informasi, imunoterapi adalah pengobatan melawan kanker dengan memanfaatkan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk membunuh sel kanker.

Baca Juga: Estrogen Rendah? Ini Efeknya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Imunoterapi memiliki tujuan sama dengan terapi target yang dikembangkan sebelumnya.

Hanya perbedaannya selain langsung menyasar sel kanker, imunoterapi juga membuat sel kekebalan tubuh penderita lebih aktif melawan kanker.

"Dengan Imunoterapi mampu menghambat waktu kekambuhan penderita kanker menjadi lebih lama. Memiliki efektifitas cukup baik dan bagus. Efek samping tidak berat kemoterapi. Efek samping juga ringan dan pasien bisa beraktivitas dengan baik," ungkap dr Andhika.

Imunoterapi bekerja di mana Pasukan Sel-T akan bekerja memberi perlawanan akan sel kanker.

"Ada mekanisme sel kanker tidak dikenali sel imunitas dan bikin kanker bertambh. Tapi tambah obat imunitas perbaiki sistem imun dan buat efektif sel T," ungkapnya.

dr. Andhika menyebut imunoterapi merupakan jawaban bagi pengobatan kanker dengan keampuhan maksimal tetapi memiliki efek samping minimal.

Diberikan sebagai kombinasi akhir untuk perawatan kanker dan menjadi harapan hidup pasien kanker untuk hidup lebih panjang.

Saat ini ia sudah menggunakannya selain untuk pasien kanker kepala dan leher juga untuk kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker empedu.

Tiga tahun terakhir ini respons dan animo masyarakat cukup baik.

Ini terutama bagi mereka yang menginginkan terapi kanker lebih nyaman dan tidak berat seperti dahulu.

Baca Juga: Berapa Lama Seorang Penderita Covid-19 Kehilangan Penciumannya?

Sudah bisa gunakan dan tidak sebabkan perburukan atau drop pasien, paparnya.

Terlebih karena kematian akibat kanker di Indonesia juga tinggi tinggi.

Data Globocan 2020 menyebut ada 396.914 kasus baru dengan kematian mencapai 234.511 orang. Serta prevalensi kasus dalam 5 tahun adalah 946.088 kasus.

"Kami bekerja untuk mencegah kanker di mana kami bisa memberikan jalan kepada pasien untuk melakukan perawatan terhadap kanker agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik," pungkas dr. Andhika. (*)


Terkini Lainnya

Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

PARAPUAN
Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

PARAPUAN
Ini Tantangan Perempuan Peneliti di Bidang Analisa Pangan Menurut Ahli

Ini Tantangan Perempuan Peneliti di Bidang Analisa Pangan Menurut Ahli

PARAPUAN
Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

PARAPUAN
Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

PARAPUAN
ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

PARAPUAN
3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

PARAPUAN
Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

PARAPUAN
Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

PARAPUAN
E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

PARAPUAN
Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

PARAPUAN
Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

PARAPUAN
Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

PARAPUAN
Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

PARAPUAN
Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

PARAPUAN
Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

PARAPUAN
Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

PARAPUAN
Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

PARAPUAN
Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

PARAPUAN
ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

PARAPUAN
Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

PARAPUAN
Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com