Parapuan.co - Kamu bisa saja memulai bisnis start up sejak masih mahasiswa, tetapi ketahuilah membangunnya tidak bisa sembarangan.
Untuk memulai bisnis start up, apalagi belum ada pengalaman berwirausaha, maka kamu membutuhkan seorang mentor.
Mentor akan membantumu untuk tahu dunia bisnis startup secara garis besar, sehingga kamu paham akan keuntungan dan risikonya.
Jika belum yakin mencari mentor untuk memulainya, kamu mungkin perlu belajar dari pengalaman Rizkia Shafarini.
Ia adalah seorang mahasiswi asal Cianjur yang memiliki bisnis start up sejak pertengahan 2020 lalu.
Baca Juga: Bantu Kembangkan Karier, Ini 3 Tipe Mentor yang Kamu Butuhkan
Semua bermula ketika Rizkia berniat membuka bisnis, tetapi bingung akan memulai usaha apa.
Ia akhirnya mencari-cari informasi di internet, dan menemukan tentang MicroMentoring alias pelatihan bisnis untuk UMKM.
Karena penasaran, ia kemudian melakukan riset untuk tahu lebih jauh soal MicroMentoring.
Ternyata, itu adalah program yang digagas oleh Commonwealth Bank, Mastercard, dan Mercy Corps Indonesia.
Melihat peluang ada di depan mata, Rizkia Shafarini pun mendaftar progam pelatihan tersebut hingga dibantu memulai bisnis start up di bidang property advertising.
"Ikut mentoring dulu, baru buka usaha," tutur Rizkia Shafarini kepada PARAPUAN.
Penulis | : | Arintha Widya |
Editor | : | Citra Narada Putri |
KOMENTAR