Parapuan.co – Mencuci muka menjadi rutinitas wajib yang tidak boleh terlewat untuk membersihkan kulit wajah dari kotoran atau riasan.
Bolehkah kita mencuci muka saat mandi? Atau haruskah mencuci muka dua kali sehari?
Nah, ahli dermatologi akan mengungkap mitos-mitos seputar mencuci muka tersebut.
Lebih lengkapnya, berikut penjelasan ahli dermatologi tentang mitos seputar mencuci muka seperti yang dilansir dari laman Insider.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Produk Sabun Cuci Muka untuk Wajah Kusam
1. Mencuci muka saat mandi
Benarkah mencuci muka saat mandi tidak boleh dilakukan?
Kamu bisa mencuci muka saat mandi dengan berhati-hati, menurut Shasa Hu, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri layanan konsultasi perawatan kulit BiaLife.
"Saat kamu mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari shower mendorong pengelupasan kulit lebih dalam dan menyumbat pori-pori," jelas Shasa.
Selama tidak menggunakan air panas atau sabun yang keras, kamu dapat mencuci muka saat rutinitas mandi.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bahan Kimia dalam Produk Makeup yang Harus Dihindari
2. Mencuci muka dua kali sehari
Menurut Hadley King, dokter kulit yang berbasis di New York City, mencuci muka dua kali sehari tergantung pada jenis kulit.
Jenis kulit kering atau sensitif boleh dibersihkan sekali di malam hari, sedangkan kulit berminyak mungkin harus dibersihkan dua kali sehari.
Namun, Hadley menyarankan untuk mencuci muka setelah melakukan aktivitas seperti olahraga atau memakai riasan sebelum tidur.
Mencuci muka sebelum tidur juga dapat membersihkan kotoran dan polusi yang menumpuk pada muka.
3. Produk bekerja jika wajah terasa sensasi sedikit terbakar
Menurut Audrey Kunin, dokter kulit dan pendiri merek perawatan kulit klinis DERMAdoctor, sebenarnya tidak ada rasa sakit yang dirasakan dalam melakukan perawatan kulit, terutama saat membersihkan wajah.
"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu lapisan asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas Audrey.
Namun, asam tertentu dan retinoid dengan resep tertentu dapat menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikannya, menurut Sasha.
"Secara umum, gejala ini mereda saat pergantian sel diseimbangkan kembali oleh bahan aktif," kata Sasha.
Lebih lanjutnya, kamu bisa berkonsultasi ke dokter jika tidak yakin sensasi yang kamu rasakan normal atau tidak.
Baca Juga: Rawat Kulit Sensitif, Ini 5 Rekomendasi Facial Wash Tanpa Alkohol
4. Cukup mencuci muka dengan sabun dan air
Sabun konvensional dapat menghilangkan minyak alami dan mengganggu pH kulit dan merusak penghalang kulit, jelas Rachel Nazarian, seorang dokter kulit yang berbasis di New York City.
Merawat kulit muka membutuhkan sabun yang khusus untuk muka alih-alih memakai sabun biasa.
Oleh karena itu, pakailah pembersih lembut khusus muka sesuai jenis kulit tanpa pewangi.
Pembersih khusus muka mampu melakukan pembersihan secara mendalam.
(*)