Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah terlintas di pikiranmu, apa jadinya jika ibu menyusui terkena Covid-19?
Lalu, bagaimana dengan anaknya yang masih membutuhkan ASI?
Apalagi kalau bayi baru lahir, bagaimana nutrisinya tercukupi?
Tentu pertanyaan di atas pernah yang terlintas di benak kita sebagai perempuan.
Baca Juga: Syarat Orang Tua Boleh Temani Anak yang Positif Terkena Covid-19
Mengenai hal ini, Inez Putri S.Ked., selaku dokter umum menyatakan kalau anak sudah diperbolehkan mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) kondisi akan jauh lebih mudah.
Sebab, anak sudah bisa menyantap sumber gizi selain ASI.
Sehingga saat membutuhkan ASI, si ibu hanya tinggal memompa lalu diberikan pada anak.
Baca Juga: Tren Pernikahan di Era Pandemi Covid: Cuma Menerima Tamu yang Sudah Vaksin
Akan tetapi, situasi ini berbeda jika bayi masih bergantung pada ASI, sementara ibu positif terinfeksi Covid-19.
"Kalau seandainya ibunya positif, sementara anaknya negatif, itu masih dilanjutin dengan ASI ibunya, jadi bisa dipompa dari ASI ibunya," jelasnya pada PARAPUAN, Kamis (24/06/2021).
Bahkan menurut Inez, ada beberapa RS mengijinkan ibunya untuk bersama anaknya dengan syarat ibunya menggunakan masker double, cuci tangan, dan semuanya bersih.
Tapi ada syarat lain yang harus dipenuhi, yakni sang ibu tidak bergejala.
"Karena kebayang kalau ibunya sesak-sesak, batuk, pilek itu lebih tinggi risiko daripada manfaatnya ASI," tambahnya.
Baca Juga: Agar Kontrol Diri Menjadi Lebih Baik, Cobalah Saran Psikolog Ini
Inez menyatakan kalau ASI itu tidak mengandung virus corona yang hidup, tentunya hal ini berbeda dengan cairan semen laki-lak.
"Jadi ASI tidak mengalirkan virus, malah ASI mengalirkan antibodi untuk bayi tersebut," paparnya.
Dengan fakta tersebut, maka si kecil pun bisa mendapatkan imun dari ibunya.
"Tapi harus diingat lagi kalau ibunya itu harus tanpa gejala," tegasnya lagi.
Di samping itu ibu juga mendapat edukasi oleh dokter.
Baca Juga: Tak Sama, Ini Beda Gejala Ringan dan Sedang pada Pasien Positif Covid-19
"Jadi ibunya juga paham ni, ibunya diedukasi sama dokter dan tenaga kesehatan perawat 'Ibu pakai masker, cuci tangan, nempelnya hanya pada saat menyusui saja’ gitu boleh tuh," paparnya.
Namun demikian, apabila sang ibu dilihat menderita batuk-batuk atau mau berbicara saja kesusahan, lebih baik ibu dan anak tidak dipertemukan.
"Entah ibunya nanti pompa ASI, pastinya pompanya dalam kondisi bersih ya, jadi payudara, harus disabunin dulu, dibersihin, alat-alatnya juga sudah bersih, steril, baru kita pompa," ucapnya.
Inez pun turut memberi contoh lain, seperti seandainya ibu dalam kondisi gawat darurat, maka ASI pun tidak bisa diberikan, baik itu secara langsung maupun pompa.
Jika kondisi tersebut terjadi, Inez menyarankan untuk keluarga segera mencari donor ASI atau bayi diberi susu formula.
Baca Juga: Ini Kata Dokter tentang Berhubungan Intim Saat Dua-duanya Positif Covid-19
Meskipun begitu, hendaknya jangan diputuskan sepihak dulu, dan langsung mencari ASI lain, sebaiknya datang dan tanyakan ke dokter spesialis anak.
Lalu konsultasikan apa kendala yang terjadi, sehingga dokter spesialis anak pun bisa mempertimbangkan pengganti ASI yang terbaik.
Terkait info seputar Covid-19 sendiri, atau jika kamu maupun keluarga diduga terpapar, Kawan Puan bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta dan nasional.
Nomor Layanan Darurat DKI Jakarta adalah 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955.
Sedangkan hotline Satgas Covid-19 nasional adalah 119.
(*)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.