Parapuan.co – Saat menjadi orang tua, keputusanmu tentu akan mempengaruhi kehidupan anak.
Tak hanya keputusan, perilaku dan pola asuh tentunya juga akan mempengaruhi kehidupan mereka.
Kamu mungkin mulai mendisiplinkan anak sejak dini yang bertujuan agar anak mampu memiliki sikap disipin.
Namun, untuk mengasuh disiplin saja bukanlah hal yang cukup.
Melansir dari Brightside.me, berikut beberapa cara didik orang tua dan bagimana respon yang akan ditunjukan anak:
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Lakukan Aktivitas bareng Keluarga Ini di Rumah
Tegas dan Selalu Mengontrol
Orang tua yang otoriter cenderung memiliki peraturan yang ketat dan mengontrol.
Anak-anak harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan secara membabi buta tanpa mengajukan pertanyaan apa pun.
Bernegosiasi dengan anak bukanlah suatu pilihan, karena akan dianggap sebagai pembicaraan balik.
Orang tua yang otoriter tidak mempertimbangkan perasaan dan pendapat anak-anak.
Saat anak mereka melanggar aturan tertentu, mereka mungkin menggunakan hukuman sebagai bentuk mendisiplinkan.
Ini membuat anak menjadi takut dan tertekan.
Sayangnya, jenis pengasuhan ini dapat sangat merugikan seorang anak.
Anak-anak dari orang tua otoriter seringkali kurang mandiri, memiliki masalah dengan rasa percaya diri, dan memiliki keterampilan sosial yang buruk.
Ini terjadi karena pendapat mereka tidak dihargai sejak mereka masih kecil dan karena orang tua selalu memutuskan sesuatu tanpa berdiskusi.
Selain itu, pola asuh otoriter dapat membuat anak menjadi agresif dan otoriter dalam hubungan di masa depan.
Karena aturan selalu diterapkan secara ketat, mereka mungkin juga memiliki masalah dengan kontrol diri.
Penuh Perhatian dan Demokratis
Pola asuh ini lebih menunjukan perhatian dan berfokus pada pikiran dan keadaan emosi anak.
Jenis pengasuhan ini juga disebut sebagai demokratis karena anak-anak diizinkan untuk menyampaikan pendapat dan berdiskusi secara sehat dengan orang tua.
Orang tua yang otoritatif juga memberikan banyak energi untuk perkembangan anak-anak mereka, tetapi mereka tidak terlalu mengontrol.
Anak-anak diizinkan untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tanpa harus dihukum.
Anak-anak dari orang tua yang otoritatif cenderung lebih mandiri dan memiliki kepercayaan diri.
Mereka lebih baik dalam membuat keputusan, dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
Baca Juga: Punya Sahabat Beda Karakter Ternyata Bisa Bantu Wujudkan Mimpi
Terlalu Lunak
Orang tua yang terlalu lunak dengan anak sering disebut dengan orang tua yang permisif.
Mereka memiliki aturan namun tidak ada kedisiplinan untuk menegakannya.
Orang tua tipe ini lebih menghargai perasaan dan keinginan anak-anak mereka, bahkan mungkin terlalu berlebihan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada anak-anak.
Karena orang tua yang memanjakan anak dengan cara tersebut jarang menggunakan kedisiplinan, anak-anak mungkin memiliki masalah dengan pengendalian diri yang dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial mereka.
Mereka mungkin juga merasa berhak untuk mendapatkan apa pun yang mereka inginkan.
Orang Tua yang Lalai
Orang tua yang tidak terlibat dalam kehidupan anak memiliki sedikit pengaruh bagi kehidupan anak.
Orang tua tidak memberikan dukungan atau bahkan peraturan yang dapat mempengaruhi kehidupan anak.
Jika ini terjadi, kamu adalah orang tua dengan tipe mengabaikan.
Ini bukan karna disengaja, orang tua mungkin memiliki tekanan lain seperti di tempat kerja atau masalah kesehatan mental.
Baca Juga: Alasan Mengapa Body Positivity dan Self Love Penting Dilakukan
Anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat dalam pola asuh mungkin memiliki masalah dengan rasa percaya diri dan kinerja akademik.
Mereka mungkin mengalami kesulitan mengendalikan emosi yang mengakibatkan mereka menjadi impulsif.
Pola asuh sangat mempengaruhi kehidupan anak dimasa depan.
Meski mengasuh anak bukanlah hal yang mudah, kamu tetap perlu mengutamakan anak. (*)