Parapuan.co - Kawan Puan, mengajari anak belajar dari kegagalan memang susah-susah gampang ya?
Mengalami kegagalan adalah proses yang tidak mudah, sebab tujuan menjadi sulit digapai dan memberitahukan kita untuk bekerja lebih keras lagi.
Terlebih bagi anak-anak, menerima kegagalan adalah saat yang menegangkan dan rentan terhadap emosi.
Perasaan putus asa, frustrasi, dan sedih, berpotensi terhadap ketidakmampuan untuk memulai usaha dari awal lagi.
Baca Juga: 7 Tips Mengasuh Anak agar Kuat Mental, Perlu Tahu Kapan Bilang Tidak!
Sebagai orang tua, saat anak-anak mengalami kegagalan, sering kita juga merasakan cemas dan panik.
Tapi, belajar dari pengalaman sebelumnya, kita berkewajiban untuk melindungi jiwa dan mentalnya agar tanggung saat menghadapi kegagalan.
Jadikan ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan mereka bahwa kegagalan adalah bagian dari proses, dan juga tiap orang memiliki proses yang berbeda-beda.
Melansir The Indian Express, berikut ini cara mengajarkan anak-anak agar berani menerima dan belajar dari kegagalan dari Delnaz Delina, seorang psikolog konseling di Aditya Birla World Academy, Mumbai, India.
1. Ajarkan untuk tumbuh dan belajar saat alami kegagalan
Bantu anak-anak untuk melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Kegagalan adalah sebuah proses, proses mengevaluasi dan menerima bahwa kita perlu gagal untuk menggapai impian yang lebih maju.
Bicaralah dengan anak-anak tentang kesalahan mereka dan bantu menemukan cara untuk melakukannya secara berbeda, sehingga mereka mengembangkan mindset berkembang.
2. Ajarkan untuk mengelola emosi
Jangan paksakan mereka untuk bersabar atau bersyukur saat alami kegagalan.
Beri waktu mereka untuk bersedih dan menyendiri, bahwa tidak apa-apa untuk merasakan emosi yang tidak menyenangkan dan negatif yang datang dengan kegagalan.
Satu-satunya hal yang perlu mereka lakukan setelah berhasil mengelola emosi adalah bangkit kembali dan menghadapi tantangan.
Sehingga mereka tidak mudah menyerah pada saat kesulitan.
Baca Juga: Menurut Psikolog, Ini Kiat Membesarkan Anak Tangguh dan Sukses
3. Berikan perhatian dan pujian di setiap prosesnya
Sebagai orang tua, penting juga untuk mengakui dan memuji upaya anak-anak dalam menyelesaikan tugas tertentu.
Ini akan mengarah pada pemberdayaan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan cara yang benar.
Misalnya, beri tahu anak-anak dengan cara bilang begini, 'Ayah dan Ibu bangga dengan upaya yang kamu lakukan untuk memberikan yang terbaik'.
Penting untuk menghindari memberikan pujian palsu yang berlebihan ketika anak-anak belum melakukan apa-apa.
Ini dapat menyebabkan rasa percaya diri yang berlebihan.
Jadi, menumbuhkembangkan anak yang memiliki keberanian untuk belajar dari kegagalan perlu dukungan dan ajaran dari orang tua juga.
3. Terbiasa mengatasi kegagalan kecil
Ajari anak-anak untuk mengatasi kegagalan kecil daripada mengabaikannya.
Sikap ini membantu membangun ketahanan dan memungkinkan mereka mengubah kekecewaan menjadi pencapaian.
Misalnya, mereka tidak menemukan pewarna yang pas untuk hasil lukisannya dan ingin berhenti melukis.
Sampaikan alternatif untuk mencampur 2-3 warna, hingga ia menemukan sendiri warna yang disukai.
Baca Juga: Agar Anak Punya Harga Diri yang Tinggi, Berikut Tips Parenting yang Bisa Kawan Puan Coba
4. Membiarkan anak menghadapi konsekuensi
Kawan Puan perlu berhenti menjadi tameng anak-anak di hadapan gurunya dengan memberikan alasan-alasan, baik itu secara logis.
Misalnya, jika anak-anak tidak menyerahkan pekerjaan rumah tepat waktu, jangan mengambil sikap atau membela mereka, melainkan biarkan mereka menghadapi konsekuensinya.
Membiarkan anak-anak menghadapi situasi sulit seperti itu memberi mereka kendali atas keputusan dan tindakan mereka sendiri.
Nah itulah beberapa cara mengajari anak belajar dari kegagalan.
Yuk Kawan Puan, kita siapkan anak agar tidak takut mengalami kegagalan dan mampu belajar dari sana! (*)