Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negaranya Berpotensi Hadapi Krisis Sampah Plastik, Gloria Majiga Kamoto Menentang Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Kompas.com - 18/06/2021, 19:55 WIB
Editor Dinia Adrianjara

Parapuan.co - Gloria Majiga Kamoto adalah aktivis lingkungan asal Malawi, Afrika, yang gencar mengkampanyekan larangan penggunaan plastik sekali pakai di negaranya.

Bukan tanpa alasan, penumpukan sampah plastik di Malawi sudah sangat mengkhawatirkan, Kawan Puan.

Bersama dengan aktivis serta kelompok masyarakat sipil lainnya, Gloria mempelopori kampanye yang menekan pihak berwenang untuk menerapkan larangan plastik di Malawi.

Lewat aksi kampanyenya, Gloria berhasil membawa perubahan terhadap penggunaan plastik sekali pakai di negaranya tersebut.

Melansir dari CNN, setelah pertempuran hukum yang berlarut-larut dengan para produsen plastik, Mahkamah Agung Malawi menguatkan larangan nasional atas produksi, impor, distribusi, dan penggunaan plastik sekali pakai pada Juli 2019.

Baca Juga: Sosok Vokal Rawdah Mohamed, Editor Fashion Berhijab Pertama di Vogue Skandinavia

Perlawanan sengit Gloria terhadap produsen plastik sekali pakai di Malawi ini menyebabkan penutupan tiga perusahaan plastik pada tahun 2020 oleh pemerintah Malawi.

Atas aksi serta berbagai kampanyenya tersebut, Gloria dianugerahi penghargaan Goldman Environmental Prize.

Perjuangan Gloria ini tidak bisa dikatakan mudah nih, Kawan Puan.

Perempuan berusia 30 tahun ini mengaku, kampanyenya yang menekan perusahaan-perusahaan besar dan orang-orang penting sering membuatnya berada dalam bahaya.

"Terkadang kamu menempatkan keluargamu dalam risiko bahaya dengan menghadapi perusahaan besar dan orang-orang dengan latar belakang politik yang berpengaruh," kata Gloria.

Kawan Puan, Gloria Majiga-Kamoto mulai terdorong untuk melawan produsen plastik setelah melihat bagaimana petani dan peternak berjuang melawan polusi plastik.

“Beberapa dari mereka (peternak) kehilangan ternaknya karena lahan ternak yang sangat tercemar plastik sekali pakai, mereka (hewan ternak) mengkonsumsi plastik ini, yang membunuh mereka, sehingga mempengaruhi mata pencaharian pemiliknya,” jelas Gloria.

Gloria menjelaskan bahwa sampah plastik di negaranya tersebut sudah sangat meresahkan.

Di kota Mponela, di wilayah Tengah Malawi, Majiga-Kamoto mengatakan sekitar 40% hewan ternak yang disembelih, ditemukan telah menelan pecahan plastik.

Baca Juga: Mien R. Uno Ingatkan Jadi Perempuan Harus Mandiri dan Tidak Bergantung

Lingkungan Malawi juga terkena dampak buruk dari sampah plastik.

Para ahli sanitasi menyalahkan penanganan yang buruk dari sampah plastik di ibu kota Malawi, Lilongwe, sebagai penyebab banjir yang membuat ribuan orang mengungsi dari kota itu.

"Ini adalah masalah. Plastik tidak membusuk dan dapat bertahan lebih dari 100 tahun... Ini mengganggu lingkungan, menghalangi sistem drainase, menawarkan habitat bagi perkembangbiakkan organisme penyebab penyakit dan membunuh ternak ketika tertelan," kata Yanira Ntupanyama, sekretaris utama di Kementerian Kehutanan dan Sumber Daya Alam Malawi.

Dengan semakin banyak dan menumpuknya sampah plastik ini, Gloria mengkhawatirkan ketidakmampuan Malawi untuk mengolah sampah plastik daur ulang.

“Malawi sangat jauh tertinggal. Daur ulang sampah membutuhkan teknologi dan kami tidak memiliki banyak teknologi itu,” katanya.

Di luar dari tindakan pemerintah, Gloria percaya bahwa masyarakat Malawi memiliki peran penting untuk dimainkan.

"Plastik adalah inovasi yang cukup berguna, tetapi masalahnya adalah kami menggunakannya secara tidak berkelanjutan," jelasnya.

"Individu harus menyadari kontribusi mereka sendiri terhadap kekacauan ini. Masyarakat Malawi harus mempermudah plastik untuk berakhir di tempat yang tepat," ucap Gloria.

Baca Juga: Perjalanan Bisnis Shandy Purnamasari, Kembangkan MS Glow untuk Berdayakan Perempuan

Kawan Puan, Malawi adalah salah satu negara yang saat ini sedang berjuang mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.

Ada sekitar 75.000 ton plastik diproduksi di Malawi setiap tahunnya, mirisnya 80 persen dari plastik yang diproduksi tersebut dibuang begitu saja setelah digunakan.

Data tersebut didapat berdasarkan studi yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah Malawi dengan tajuk On the Brink of Momentous Change on Plastic Pollution.

Padahal seperti yang kita ketahui bersama, plastik adalah limbah yang sulit terurai, sampah plastik Malawi ini akan membutuhkan lebih dari 100 tahun lamanya untuk bisa hilang.

Jika pembuatan plastik sekali pakai ini terus-terusan dilakukan, besar kemungkinannya negara tersebut akan mengalami krisis sampah plastik yang serius.

Baca Juga: Ini Perjalanan Esther Gayatri, Perempuan Pertama yang Menjadi Kapten Pilot Uji Coba di Indonesia

“Jika produksi dan distribusi berlanjut, kemungkinan besar kita akan mencapai krisis,” kata Yanira.

Kawan Puan, kondisi Malawi ini bisa kita jadikan pelajaran. 

Yuk kita jaga dan rawat lingkungan kita dengan lebih bijaksana lagi dalam menggunakan plastik!

Sumber CNN

Terkini Lainnya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

PARAPUAN
Transformasi Family Business untuk Sustainability

Transformasi Family Business untuk Sustainability

PARAPUAN
Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

PARAPUAN
Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

PARAPUAN
Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

PARAPUAN
Ini Tantangan Perempuan Peneliti di Bidang Analisa Pangan Menurut Ahli

Ini Tantangan Perempuan Peneliti di Bidang Analisa Pangan Menurut Ahli

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com