Parapuan.co – Kawan Puan, salah satu tujuan kita bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan.
Namun setelah menikah, bekerja bagi perempuan tak hanya soal mendapatkan penghasilan lo!
Hal tersebut diungkapkan Raisa Angelin (30), seorang ibu satu anak sekaligus editor di salah satu perusahaan media digital yang dulu berani memutuskan untuk kembali bekerja setelah menikah.
Baca Juga: Pengembara, Tipe Perempuan yang Mengutamakan Diri Sendiri dalam Menggapai Mimpinya
Alasan Raisa untuk kembali bekerja setelah menikah adalah karena dulu ia sempat mengalami baby blues dan tak bisa menjadi dirinya sendiri.
Selain itu bagi Raisa, kembali bekerja setelah menikah adalah bentuk dari aktualisasi dirinya sebagai perempuan.
Meskipun tak dipungkiri ia juga bersyukur karena dengan bekerja bisa turut menambah pendapatan keluarga.
Pun dengan sang suami yang sebenarnya mampu mencukupi kebutuhan dirinya serta anak semata wayangnya.
“Bekerja itu sebagai bentuk aktualisasi diri sih. Jadi dengan bekerja aku bisa Oh ini tuh Raisa. Aku punya identitas dan punya sesuatu yang aku banggakan,” ujar Raisa.
Raisa juga menambahkan dengan bekerja, di kemudian hari ia ingin menunjukkan hasil kerja kerasnya selama ini pada dirinya sendiri maupun anak-anaknya nanti.
Dan dari bekerja juga, ia ingin menjadi seseorang yang bermanfaat dengan hal-hal yang ia lakukan.
Baca Juga: Tak Bisa Jadi Diri Sendiri, Perempuan Ini Putuskan Kembali Bekerja setelah Menikah
Alasan bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri ini diakui Raisa ia dapatkan dari lingkungan pertemanannya.
Sebab banyak teman-teman perempuannya yang juga bekerja meskipun telah menikah dan sang suami juga telah bekerja.
“Teman-temanku juga rata-rata kalau ditanya soal kenapa kerja juga pasti jawabannya itu.
Kenapa sih kerja, suami kan bisa mencukupi (kebutuhan). Ya rata-rata mereka (teman-teman Raisa) enggak mau kehilangan teman dan ingin menunjukkan kualitas diri sebagai perempuan,” jelasnya.
Bekerja menjadi bentuk aktualisasi dirinya ini juga ditegaskan Raisa bukan untuk memandang sebelah mata ibu rumah tangga lo, Kawan Puan!
Sebab ia percaya setiap perempuan berhak menentukan pilihan terbaik dalam hidupnya.
Bahkan ia pribadi salut dengan perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga, karena pekerjaan tersebut jelas tidaklah mudah.
“Tapi tidak merendahkan ibu rumah tangga ya, karena kakakku juga ibu rumah tangga. Dan ia punya banyak cara lain untuk aktualisasi diri,” tambahnya.
Nah keberanian memutuskan untuk bekerja atau tidak ini ternyata menjadi ciri perempuan zaman sekarang.
Baca Juga: Tidak Lagi Tertekan Budaya Patriarki, Perempuan Kini Bebas dan Berhak Menentukan Pekerjaan
Hal tersebut dibuktikan dari hasil riset PARAPUAN beberapa waktu lalu.
Salah satu hasilnya adalah sebanyak 42,9% perempuan sangat setuju dan 41,8% perempuan setuju bahwa perempuan bebas menentukan untuk bekerja atau tidak bekerja.
Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa saat ini perempuan telah berani bermimpi dan menyuarakan aspirasinya untuk memutuskan keinginannya sendiri.
Perempuan juga memiliki suara untuk berkehendak menjadi perempuan karier, ibu rumah tangga, atau memegang kedua peran sekaligus.
(*)