Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Perubahan Emosi saat Hamil yang Perlu Kawan Puan Tahu

Kompas.com - 15/06/2021, 09:45 WIB
Editor Arintya

Parapuan.co - Tak hanya perubahan fisik, perubahan emosional juga kerap terjadi pada ibu hamil.

Untuk itu,  kesehatan mental pun sangat penting dijaga pada perempuan yang sedang hamil. 

Melansir Live Science, dr. Mary Kimmel, seorang asisten profesor dan juga wakil direktur program psikiatri perinatal di University of North Carolina, Fakultas Kedokteran di Chapel Hill mengatakan hal serupa. 

"Kehamilan menyebabkan perubahan emosi pada perempuan," kata Mary. 

Mary juga mengatakan bahwa aada masa transisi besar dalam kehidupan seorang perempuan akan melibatkan emosi yang kompleks. 

Baca Juga: Ada dari Afrika! Ini 5 Negara dengan Produksi Cokelat Terbaik

Dia menyarankan agar perempuan untuk menyadari pikiran dan perasaan mereka.

Tak hanya menyadari perubahannya, Mary menyaranan agar kamu mencari tempat untuk mencurahkan perasaanmu.

Berikut adalah emosi yang mungkin dialami seorang perempuan sebelum dan sesudah bayinya lahir.

1. Perubahan suasana hati

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan emosi. Kamu bisa merasakan murung atau marah jika suasana hati sedang tidak baik.

Sebuah tinjauan tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Women's Mental Health menemukan frekuensi ketidakstabilan suasana hati yang lebih tinggi di pada perempuan hamil dan setelah melahirkan.

"Kehamilan adalah titik transisi dalam kehidupan seorang perempuan dan selama transisi apa pun, emosi seseorang bisa naik dan turun," kata Mary kepada Live Science.

Meskipun begitu, ada juga perempuan yang memiliki perubahan suasana hati yang tidak banyak baik pada tahap awal maupun akhir kehamilannya.

Menurut Mary, belum ada kejelasan mengenai penyebab dari fluktuasi suasana hati ini. Akan tetapi melihat sejumlah perubahan pada tubuh perempuan bisa memiliki keterkaitan dengan emosinya.

Salah satu alasannya mungkin karena perubahan kadar hormon. "Beberapa perempuan sensitif terhadap perubahan estrogen , sementara yang lain dipengaruhi oleh peningkatan kadar progesteron atau hormon stres," kata Mary.

2.Pelupa

Perubahan kondisi mental pun mempengaruhi ingatan yang kadang membuat perempuan menjadi lebih pelupa, seperti lupa menaruh ponselnya.

Gejala ini disebut juga momnesia yang biasanya dialami selama hamil atau setelah melahirkan.

Meskipun dianggap sebagai keluhan, studi tentang perubahan kognitif ini memiliki hasil yang beragam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelupa pada perempuan yang belum atau sudah melahirkan disebabkan oleh fluktuasi hormonal, terutama dari hormon progresteronnya yang lebih tinggi.

Selain itu, kurang tidur atau stres menyesuaikan diri dengan transisi kehidupan yang besar juga bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Kerja dan Kehidupan Akan Lebih Seimbang pada 5 Kota Berikut Ini

"Ini adalah waktu dalam hidup kamu [ otak kamu ] yang dibentuk selama masa dewasa," Jodi Pawluski, seorang rekan peneliti yang mempelajari kesehatan mental ibu di University of Rennes 1 di Prancis kepada Live Science.

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa kehamilan mengubah struktur otak perempuan hingga setidaknya selama dua tahun setelah mereka melahirkan.

Bahkan, di titik ini para ilmuwan dapat mengetahui apakah seorang wanita hamil atau baru saja melahirkan hanya dengan menggunakan metode MRI (Magnetic resonance imaging).

Adanya perubahan fisik dan mental perempuan selama kehamilan masuk akal jika permepuan tidak mengingat beberapa hal.

Menurut Mary, alasan lain mengapa perempuan bisa menjadi lebih pelupa. Bisa jadi karena seorang perempuan memprioritaskan hal-hal secara berbeda dan melakukan lebih banyak multitasking.

3. Depresi

Sempat ada anggapan bahwa hamil adalah pelindung berbagai penyakit kejiwaan seperti depresi.

Akan tetapi, sekarang para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit kejiwaan bisa saja terjadi pada perempuan yang sedang hamil sekalipun.

Menurut Canadian Pediatric Society, seorang perempuan yang hamil cenderung menjadi lebih depresi dibandingkan yang tidak.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa antara tahun 2000 dan 2015 tingkat depresi pada perempuan yang dirawat di rumah sakit selama kehamilan meningkat tujuh kali lipat.

Menurut jurnal PLOS One, perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah berisiko lebih besar terkena depresi pascamelahirkan, menurut ulasan tahun 2020.

Depresi ibu, baik sebelum dan sesudah melahirkan, juga memiliki konsekuensi nyata bagi bayi.

Baca Juga: Selama Hamil, Ayo Diet Sehat Untuk Terhindar dari Kelahiran Prematur

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Translational Psychiatry menemukan bahwa orang dewasa yang ibunya mengalami depresi ketika mereka hamil memiliki kadar protein C-reaktif yang lebih tinggi, yang merupakan indikasi penyakit inflamasi.

Selain itu, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di PLOS One menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menderita depresi dan kesepian selama kehamilan memiliki risiko infeksi pernapasan yang lebih besar.

Depresi dapat terjadi kapan saja dalam kehamilan. Badan amal dukungan orang tua dan anak, NCT menyarankan perempuan untuk segera mencari bantuan jika mereka berjuang dengan beberapa atau semua gejala ini:

  • Rasa putus asa
  • Ketidakmampuan berkonsentrasi
  • Kekhawatiran yang tidak biasa dan konsisten tentang melahirkan dan menjadi orang tua
  • Kehilangan minat pada diri sendiri atau kehamilanmu.
  • Merasa terpisah secara emosional, kosong, menangis, marah atau mudah tersinggung untuk jangka waktu yang lama
  • Kecemasan kronis
  • Tidak tertarik pada seks

4. Merasa kurang menarik

Pada trimester dua dan tiga, kehamilan akan lebih terlihat. Berat badan pada perempuan pun bertambah.

Hal ini menyebabkan perempuan kerap merasa kurang puas dengan penampilannya hingga mempengaruhi kepercayaan dirinya.

Perubahan pada penampilan ini dapat memunculkan campuran perasaan yang rumit, kata Kimmel.

Untuk mengatasi beberapa masalah citra tubuh ini , wanita hamil harus menerima bahwa mereka hamil dan sebagai akibatnya tubuh mereka berubah, katanya.

Komentar orang lain dan dirinya sendiri tentang bentuk tubuh orang hamil yang diremehkan ini disebut juga dengan fat talk.

Baca Juga: Bisa Quality Time Sama Pasangan, Ini 5 Kota Romantis di Dunia

Komentar yang meremehkan tentang tubuhnya yang sedang hamil dapat menyebabkan bahaya.

Sebuah studi tahun 2020 tentang ketidakpuasan tubuh selama kehamilan, yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders , menemukan bahwa fat talk dapat memengaruhi keadaan emosional perempuan selama kehamilan.

“Hasil menunjukkan bahwa wanita menghadapi tekanan sosiokultural untuk ketipisan dan ketidakpuasan tubuh bahkan ketika hamil, dan terlibat dalam fat talk selama kehamilan merugikan kesehatan mental perempuan, terutama bagi yang lebih muda,” tulis para penulis.

5. Menangis tiba-tiba

Saat hamil, perempuan cenderung lebih sensitif dan bisa menangis karena hal sepele, seperti menangis setelah mual di pagi hari atau iklan di TV yang kurang menyenangkan.

Perasaan sensitif ini lebih mudah dialami pada perempuan yang hamil karena hormon yang berfluktuasi.

Namun, menurut Mayoclinic, apabila perempuan menangis terus menerus, bisa saja itu merupakan gejala depresi

Depresi selama dan setelah kehamilan adalah kondisi serius dan dapat mempengaruhi kesehatan bagi ibu dan bayi.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini Bahaya Jika Ibu Hamil Terlalu Banyak Makan Daun Kemangi

Dokter mendorong untuk mencari bantuan jika mereka berpikir mereka mungkin mengalami depresi.

Kawan Puan, itulah perubahan emosi saat hamil yang perlu kamu tahu.

Tidak hanya itu, suami Kawan Puan pun juga perlu tahu hal ini ya!

Agar ketika masa kehamilan nanti, bisa sama-sama mengatasi perubahan emosi ini! (*)


Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com