Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mencegah Obesitas pada Anak

Kompas.com - 14/06/2021, 19:05 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Sebuah studi baru yang mengkhawatirkan memperingatkan bahwa lebih dari separuh anak-anak saat ini berisiko menjadi orang dewasa yang gemuk, bahkan jika mereka tidak gemuk sekarang.

Setelah bertahun-tahun mendengar peringatan tentang peningkatan obesitas pada masa kanak-kanak, tampaknya ada kabar baik bahwa tingkat obesitas pada masa kanak-kanak mulai menurun di AS.

Tetapi sebuah studi baru-baru ini di The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa masih ada alasan untuk khawatir.

Para peneliti tersebut memproyeksikan bahwa lebih dari setengah anak-anak saat ini di AS akan mengalami obesitas pada usia 35 tahun, dengan setengah dari prevalensi terjadi pada masa kanak-kanak.

Baca Juga: Kesepian Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini, 2 Kali Lebih Tinggi dari Obesitas

Ini menyoroti fakta bahwa risiko obesitas terus berlanjut sepanjang masa kanak-kanak.

Bahkan anak-anak yang memiliki berat badan yang sehat sekarang berisiko mengalami obesitas saat dewasa.

Ini juga mengkhawatirkan bagi kesehatan masyarakat. 

Dokter anak Natalie Muth, MD, salah satu penulis RDN dari The Picky Eater Project dan anggota Komite Eksekutif untuk American Academy of Pediatrics Section on Obesity menjelaskan jika setengah dari populasi mengalami obesitas pada usia 35, masalah kesehatan kronis yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes dan penyakit jantung, kemungkinan akan menjadi lebih umum.

Meskipun tingkat obesitas pada masa kanak-kanak telah stabil di AS, tingkat obesitas global secara keseluruhan masih meningkat, menurut penelitian baru di The Lancet .

Tingkat obesitas parah pada masa kanak-kanak juga terus meningkat, kata Muth.

Jadi apa yang bisa dilakukan? 

Muth mengatakan upaya untuk mengajarkan keterampilan seperti moderasi dan mendengarkan isyarat lapar dan kenyang harus mencakup semua anak, bukan hanya mereka yang menunjukkan tanda-tanda kelebihan berat badan saat ini. 

Dia menyarankan keluarga mengambil tiga langkah ini untuk membantu mencegah obesitas, sepertu dikutip dari Parents.com:

1. Hindari minuman manis termasuk jus 

"Jangan perkenalkan mereka, jangan simpan mereka di rumah," kata Muth. 

"Konsumsi minuman manis adalah prediktor kuat obesitas di kemudian hari," tambahnya.

Baca Juga: Tak Hanya dengan BMI, Ini Cara Lain Cek Berat Badan Ideal Agar Terhindar dari Penyakit

2. Makan makanan seimbang bersama-sama 

"Model seperti apa makan sehat saat makan," kata Muth. 

Gunakan piring kecil, jauhkan layar, dan duduk bersama setidaknya selama 20 menit.

3. Ajari anak-anak untuk mendengarkan isyarat lapar tubuh mereka 

Ajari mereka untuk bertanya pada diri sendiri "Apakah saya lapar?" sebelum ngemil.

Jika mereka tidak lapar, bantu mereka mencari tahu apa yang mereka butuhkan, apakah itu aktivitas seperti bermain game atau membicarakan masalah.

Jika Kawan Puan khawatir dengan berat badan anak, bicarakan dengan dokter anakmu, yang mengetahui riwayat kesehatan dan pertumbuhan anak. 

Tapi jangan fokus pada berat badan dan angka dengan anak. 

"Itu bisa menimbulkan stigmatisasi bagi seorang anak, bisa menjadi bumerang, dan menciptakan perselisihan keluarga," kata Muth.

Fokus pada kesehatan dan menjadi sehat sebagai gantinya. 

Apakah ada perubahan nutrisi dan aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh seluruh keluarga? 

Baca Juga: Apakah Kawan Puan Sudah Punya Berat Badan dan Tinggi Ideal? Coba Cek dengan Cara Ini

Upaya terpadu tidak hanya mendukung anak tetapi juga membantu seluruh keluarga menjadi lebih sehat.

Dalam skala yang lebih besar, Muth mengatakan lingkungan kita perlu diubah untuk mendukung pola makan yang lebih sehat dan lebih banyak aktivitas. 

"Ini adalah hari yang langka di mana anak-anak saya tidak ditawari hadiah makanan di sekolah atau camilan junk food di acara ekstrakurikuler atau program sepulang sekolah. Anak-anak kami terus-menerus terpapar pemasaran junk food dan tekanan atau isyarat untuk makan lebih banyak," katanya.

"Lingkungan tempat kita tinggal telah membuat makan dengan sehat dan aktif menjadi jauh lebih sulit. Bukan karena kita memiliki kemauan yang lebih lemah atau rasa tanggung jawab pribadi yang berkurang daripada generasi sebelumnya," terangnya. (*)

 


Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com