Parapuan.co - Perceraian bukanlah hal yang mudah bagi kamu dan anak-anak.
Membutuhkan banyak waktu dan pertimbangan sebelum kamu dan mantan pasangan memutuskan untuk berpisah
Sebab, akan ada beberapa dampak yang ditimbulkan karena perceraian.
Dan dampak ini biasanya lebih dirasakan oleh anak-anak.
Yang paling terlihat adalah kamu dan mantan pasangan sudah tidak tinggal dalam satu rumah.
Baca Juga: Ketahui 5 Jenis Rayuan Berikut Ini Biar Tak Salah Beri 'Kode' Pada Orang yang Disuka
Anak-anak tentu membutuhkan adaptasi terkait perubahan yang ada.
Tak hanya itu, perlahan perubahan juga akan terjadi jika kamu atau mantan pasangan memutuskan untuk memulai kehidupan pernikahan yang baru.
Ini mungkin akan terjadi di masa depan, bahkan saat kamu belum memiliki keinginan untuk memulai rumah tangga yang baru kamu perlu memperhatikan keadaan ini.
Saat kamu memutuskan untuk kembali berkencan dan menuju tahap yang lebih serius, akan ada perubahan yang terjadi.
Kamu akan memulai menjalin hubungan dengan pasangan yang baru.
Penting untuk kamu ketahui jika saat memulai berkencan, kamu harus tetap memperhatikan anak.
Jangan sampai saat kamu merasakan jatuh cinta, kamu melupakan tanggung jawabmu kepada anak.
Hal serupa juga perlu kamu sampaikan pada mantan pasangan.
Memiliki pasangan baru merupakan hal yang cukup sulit untuk dibicarakan pada anak.
Terlebih jika mereka masih belum cukup umur untuk memahami keadaan tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan ?
Melasir dari Healthline.com, saat kamu memutuskan untuk memulai berkencan akan lebih baik jika kamu tidak terlalu dini untuk membuat komitmen.
Kamu perlu berlajar dari kesalahan yang pernah terjadi dalam rumah tangga sebelumnya.
Mulailah dengan mengenal satu sama lain, lakukan dengan cara yang menurutmu sesuai.
Jangan langsung memutuskan untuk berkencan dan menghabiskan waktu, anak-anak masih membutuhkan peran orang tua mereka.
Kamu juga tidak perlu terburu-buru untuk memperkenalkan pasanganmu yang baru kepada anak-anak.
Baca Juga: Kawan Puan, Perceraian Tidak Menentukan Definisi tentang Siapa Kamu
Tunggu hinga kamu menjalin hubungan yang eksklusif dan intens.
Kamu juga perlu menetapkan batasan.
Batasan di sini berarti mengenai intensitas kamu dan calon pasangan bertemu dan menghabiskan waktu.
Jika kamu terlalu sering menghabiskan waktu dengan mereka, anak-anak akan merasa kehilangan perhatian.
Ingat, meskipun kamu berhak bahagia tetapi anak tetap mejadi prioritas utama.
(*)