Parapuan.co - Joanna Alexandra baru saja membagikan kabar kurang menyenangkan.
Seperti diketahui, Joanna bersama suami dan dua anaknya sempat dikabarkan positif terinfeksi positif Covid-19.
Dirinya dan anak-anaknya kini sudah sembuh dan sudah bisa pulang.
Namun, hal tak menyenangkan justru sang suami mengalami kondisi yang buruk.
Radit pun sudah berangan-angan bisa pulang pada Jumat (30/4/2021) atau Sabtu (1/5/2021) kemarin.
Pasalnya, ia sudah dinyatakan negatif Covid-19 pada Sabtu pagi.
Akan tetapi kondisinya malah drop dan ia harus kembali menjalani perawatan di ICU.
Minggu (1/5/2021), lewat Instagram pribadinya, Joanna pun membagikan kondisi terkini sang suami.
Ibu empat anak itu mengabarkan bahwa Raditya Oloan kini sedang dalam kondisi kritis.
Padahal sebelumnya Radit sudah menjalani perawatan dan hasil swabnya sudah dinyatakan negatif. Namun, kondisi fisiknya malah memburuk.
"Ini foto semalem sebelum mau masuk ICU dan hp-nya mau diambil. Sekarang Radit di ICU, kondisi sangat kritis mau pake vent.. Please prayyy.. declare healing, strength, peace, and whatever else comes into your mind," terang Joanna lewat unggahannya.
Sang suami dalam kondisi kritis, Joanna justru meminta untuk publik tak memberikan saran apapun padanya.
Terlebih soal saran penyembuhan atau terapi Covid-19, pasalnya sang suami sudah dinyatakan negatif.
"Btw buat teman2 please jangan dulu tawarin atau saranin produk2 atau terapi buat penyembuhan covid yaa, ini udah bukan kasus covid lagi, udah negatif," pinta Joanna.
Hal yang dilakukan oleh teman-teman Joanna merupakan bentuk kepedulian, namun apakah memberikan saran terus menerus berhasil membuat teman kita yang sakit dan kesusahan merasa lebih baik?
Berikut cara yang dapat kita lakukan untuk memberi dukungan bagi teman kita yang sakit dan kesusahan, seperti dilansir dari Realsimple.com.
Tunggu kabar dari temanmu
Tidak sedikit dari kita yang langsung menghubungi teman kita yang sakit berulang kali ketika mendapat kabar tersebut.
Terkadang kita membanjiri panggilan telepon dan pesan mereka.
Perlu kita ketahui bahwa hal tersebut bisa menambah kecemasan dan beban pikiran temanmu yang sedang sakit atau susah.
Bila mereka sudah siap dan merasa lebih baik untuk bicara, mereka pasti akan memberikan kabar kepadamu.
Cukup berikan pesan singkat yang berisi pengingat bahwa mereka bisa menghubungimu kapan saja.
Namun, jika situasi cukup genting, kamu bisa menghubungi keluarga terdekat temanmu untuk mengetahui kabar terbaru.
Baca Juga: Simak, Lakukan Kegiatan Ini untuk Menjaga Persahabatan Jarak Jauhmu
Beri jarak fisik
Selain mencegah penularan, memberi jarak fisik antara kamu dan temanmu yang sakit dapat membuat mereka merasa lebih rileks.
Banyak dari orang yang sakit juga membutuhkan privasi agar pikiran mereka bisa istirahat juga.
Jika kamu harus menemani temanmu ke dokter atau rawat inap, tanyakan padanya di mana kamu bisa menunggu.
Jika mereka mengizinkan kamu untuk berada di satu ruangan dan kondisi kesehatan kalian berdua memungkinkan, baru kamu boleh berada di jarak dekat dengannya.
Tanya apa yang temanmu butuhkan
Sebelum kamu memberikan beribu saran dengan asumsimu sendiri bahwa saran-saran itu membantu, ada baiknya tanyakan terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh temanmu.
Terkadang, orang yang sedang mengalami sakit dan kesusahan, lebih memilih untuk tidak diganggu dan diberikan dukungan dengan diam dalam bentuk doa dan kehadiranmu.
Banyak dari mereka yang merasa saran-saran darimu menambah beban pikiran mereka.
Elisabeth Kubler-Ross, psikiater Swiss yang terkenal di bidang kedukaan, percaya bahwa menghormati keinginan orang sakit dan susah itu penting.
Jika kamu berulang kali memberikan saran padahal temanmu sudah berulang kali mengatakan tidak, maka tawaran tersebut bisa jadi adalah bentuk keegoisan kamu.
Jika mereka meminta saran padamu, baru kamu boleh berikan sebanyak apa pun yang mereka butuhkan.
Bicarakan soal administrasi dengan hati-hati
Biaya kesehatan tidaklah murah, namun jangan sampai kamu mengingatkannya saat temanmu terbaring sakit.
Bila kamu ingin memberi bantuan secara materi, bicaralah pada keluarga terdekatnya dan urus bersama mereka.
Membicarakan persoalan administrasi dapat menambah beban pikiran dan dapat meningkatkan stres bagi mereka yang sakit.
Tanyakan bantuan apa yang bisa kamu lakukan kepada keluarga terdekatnya untuk membantu segala persoalan administrasi temanmu.
Jika kamu satu-satunya orang terdekat untuk temanmu yang sakit, penting untuk berbicara mengenai persoalan administrasi saat kondisinya sedang baik.
Tanyakan apa yang ia inginkan, dan beri pilihan kemungkinan saat ia merasa tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
Baca Juga: Orang Terdekat Suka Ikut Campur? Begini Cara Bijak untuk Menyikapinya
Diane E. Meier, M.D., direktur CAPC mengatakan,"Hal ini sangat sulit untuk dibicarakan, tetapi jika kamu pernah berada dalam situasi di mana kamu tidak dapat membuat keputusan sendiri, penting adanya diskusi untuk tahu mana yang penting."
Kawan Puan, penting untuk kita memprioritaskan pendapat dan keinginan dari teman kita yang sakit atau sedang kesusahan sebelum bertindak sendiri.
Mereka yang lebih tahu apa yang dibutuhkan dan dirasakan.
Terkadang tindakan kita adalah aksi spontan karena kepanikan kita, maka jangan lupa jernihkan pikiran kita dan dengarkan apa yang mereka butuhkan. (*)