Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun PJJ, Tantangan Baru Kehilangan Pembelajaran hingga Dampak Penurunan Pendidikan Anak

Kompas.com - 15/03/2021, 16:15 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Tak terasa kita sudah melewati satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia ya, Kawan Puan.

Berbagai macam hal tak terduga pun terjadi selama satu tahun pandemi ini.

Banyak hal-hal baru yang mungkin belum pernah kita alami sebelumnya.

Diantaranya harus menggunakan masker ke manapun, rajin mencuci tangan, hingga menjaga jarak dan tak keluar rumah jika tak perlu.

Bahkan berbagai kegiatan pun banyak berubah dan beralih menjadi virtual atau dilakukan secara online/daring.

Termasuk juga di bidang pendidikan. Pembelajaran di sekolah kini beralih di rumah masing-masing dengan metode pembelajaran online.

Para siswa kini harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tanpa harus datang ke sekolah.

Baca Juga: Gampang Banget, Ini 4 Cara Agar Terlihat Fotogenik di Depan Kamera

Satu tahun sudah pandemi Covid-19 melanda dan berdampak pada Indonesia dalam skala besar dan menambah lapisan risiko baru pada pemenuhan hak–hak anak di Indonesia, dan salah satunya adalah hak Pendidikan.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia juga telah menorehkan sejarah pendidikan darurat nasional terbesar.

Di mana seluruh sekolah harus tutup, mengakibatkan semua anak terpaksa belajar di rumah.

Terganggunya proses pendidikan anak Indonesia, menjadikan potensi akan banyak anak yang tidak kembali ke sekolah.

Hal ini juga bisa berakibat pada semakin rapuhnya menghadapi kelaparan, terjadinya kekerasan di rumah, resiko pekerja anak hingga anak menikah dini.

Di Indonesia, lebih dari 600.000 sekolah harus tutup di masa pandemi ini.

Hal ini menyebabkan sekitar 60 juta anak harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.  

Meski ada sekolah di zona tertentu yang diperbolehkan dibuka dengan memenuhi persyaratan tertentu, namun sebagian besar anak tetap harus belajar dari rumah, baik secara daring maupun luring.

Hal ini pun menimbulkan masalah baru di mana tak semua anak bisa mengikuti PJJ.

Sayangnya, banyak anak di Indonesia yang tidak mampu belajar daring.

Baca Juga: Awas, Ini 4 Langkah Melindungi Diri Dari Penipuan Lewat Sosial Media

Hal ini menimbulkan beberapa implikasi terhadap pendidikan di Indonesia, seperti menurunnya motivasi belajar dan kembali ke sekolah, menurunnya kemampuan literasi dan numerasi, dan ancaman putus sekolah karena anak harus bekerja dan atau menikah dini.

Lebih jauh lagi, anak akan kehilangan pembelajaran yang kemudian dapat mempengaruhi perolehan kesempatan mengakses pendidikan tinggi dan pekerjaan, serta menghasilkan pendapatan di masa depan.

CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung menjelaskan bahwa Studi Global Save The Children Juli 2020 di 46 Negara khususnya Indonesia, mengindikasikan terdapat 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai.

Sedangkan 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah, dan fakta bahwa minimal 1% anak tidak belajar apapun selama PJJ.

"Tahun 2021 ini harus menjadi tahun yang memastikan anak tetap mendapatkan akses belajar yang berkualitas, karena Pendidikan merupakan Hak Anak yang harus dipenuhi dan juga kunci membangun generasi Indonesia," ungkap Selina Patta Sumbung.

Penerapan PJJ juga bukan lah hal yang mudah, beberapa tantangan dihadapi oleh Anak, Guru, dan Orangtua.

Seperti terbatasnya materi, alat, akses terhadap pembelajaran dan pengajaran, infrastruktur yang tidak merata (akses internet, jalan, bahkan listrik), keterampilan guru untuk melakukan PJJ, kapasitas orangtua mendampingi anak belajar, serta kemampuan anak beradaptasi dan belajar mandiri.

Salah seorang siswa dari Nusa Tenggara Timur, NTT, pun mengutarakan keluhannya akan pelaksanaan PJJ itu.

“Teman–teman saya yang tinggal di desa, susah untuk mendapat sinyal. Dan banyak dari mereka juga yang tidak punya handphone. Jadi kadang sama sekali tidak belajar atau susah dapat informasi dari ibu guru padahal mereka sangat ingin belajar," ujar Stella, 15 tahun dari Nusa Tenggara Timur, perwakilan Children & Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia.

Baca Juga: WNA Masuk Pesawat Tanpa Masker, Warganet Banyak Sindir Keistimewaan Kulit Putih, Apa Itu?

Selain itu, tantangan terbesar juga adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk anak.

Studi Global Save the Children menemukan bahwa dua pertiga atau 63% anak perempuan lebih banyak dibebani tugas rumah, dibanding anak laki–laki (43%).

Hal ini juga relevan dengan pengakuan 23% orangtua yang mengasuh dalam kondisi tertekan karena situasi pandemi, selain 1 dari 8 orangtua menyatakan telah terjadi kekerasan dirumahnya.

Suara anak yang ingin sekolah/madrasah segera dibuka karena takut dikawinkan pun, juga patut menjadi perhatian.

Mengatasi tantangan tersebut, penguatan kemampuan resiliensi (beradaptasi dan bertahan) serta berinovasi dalam proses pembelajaran dan pengajaran dalam sektor Pendidikan sangat diperlukan.

Upaya memastikan anak dapat tetap belajar tanpa dibatasi sekat ruang kelas melalui model hybrid learning.

Yakni penggabungan model belajar tatap muka atau luring, mandiri mengunakan komputer, maupun secara virtual ataudaring.

Baca Juga: Ingin Awet Muda Seperti Sophia Latjuba? Yuk Coba Konsumsi Makanan Ini  

Ini harus menjadi model pembelajaran, mengingat banyak sekolah berada di area rawan bencana selain potensi berkembangnya pandemi seperti saat ini.

Hal ini memerlukan dukungan program untuk meningkatkan kompetensi guru, pihak sekolah, dinas terkait, juga memaksimalkan potensi anak dan remaja, orang tua dan keluarga, pengasuh, serta  kolaborasi dengan komunitas, mitra pembangunan, swasta, industri, serta seluruh elemen pemerintah.

“Pendidikan sangat penting untuk anak-anak, karena kami yang akan mengembangkan bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan anak–anak yang berkualitas. Jika anak–anak tidak bisa belajar, tidak mendapat Pendidikan yang berkualitas maka Indonesia tidak akan maju,” tegas Stella. (*)


Terkini Lainnya

Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

PARAPUAN
Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

PARAPUAN
ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

PARAPUAN
3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

PARAPUAN
Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

PARAPUAN
Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

PARAPUAN
E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

PARAPUAN
Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

PARAPUAN
Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

PARAPUAN
Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

PARAPUAN
Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

PARAPUAN
Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

PARAPUAN
Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

PARAPUAN
Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

PARAPUAN
Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

PARAPUAN
Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

PARAPUAN
ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

PARAPUAN
Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

PARAPUAN
Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

PARAPUAN
Pijakbumi, Brand Sepatu Lokal yang Gunakan Material Ramah Lingkungan

Pijakbumi, Brand Sepatu Lokal yang Gunakan Material Ramah Lingkungan

PARAPUAN
Sinopsis Film Poor Things yang Dibintangi Emma Stone, Raih Banyak Penghargaan Oscar 2024

Sinopsis Film Poor Things yang Dibintangi Emma Stone, Raih Banyak Penghargaan Oscar 2024

PARAPUAN
Ramah Lingkungan, Brand Perhiasan asal Medan Ini Gunakan Material Daur Ulang

Ramah Lingkungan, Brand Perhiasan asal Medan Ini Gunakan Material Daur Ulang

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com