Good Vibes Only
Audrey GelmaHelena - 14 Agustus 2022

Mau Pakai Baju Seperti Mama

=====================

Nonton drama paling suka sama setingan latarnya. Apalagi kalau setingan kerajaan. Baju yang dipakai indah banget. Dengan panjang menyentuh lantai anggun melihat para putri bangsawan. Begitulah kalau dasarnya tukang jahit, senang lihat kain cantik, apalagi kalau dipadu padankan. Pintar yang buat desain baju itu. Kepengen jahit sudah ada di hati. Tetapi pilihan waktu masih belum ditentukan. Mau ambil waktu kapan yaa ... si cantik di rumah pengen baju panjang. Hari ini mau jahit, tetapi mundur, karena kamar yang dipakai untuk tempat jahit lagi dibersihkan. Yang punya kamar besok mau datang. Ya, saudara lelaki saya. Kamarnya kosong, dan tidak ditempati kecuali lagi berlibur saja di Bandung. Akhirnya keinginan menjahit jadi batal deh. Alhasil, si kecil pakai baju hamil saya yang panjangnya sampai lantai. Buat mesem aja, karena kedodoran bagian atas. Bayangin baju hamil dipakai anak umur 13 tahun yang berbadan kecil. Eksperimen Anak Remaja ----------------------- Beberapa hari ini, ananda pengin baju panjang dengan bahan ringan. "Ada baju yang warnanya putih, Ma?" Sedikit kebingungan sih. Yang dimaksudkan baju warna putih, kepikirannya tentu baju pengantin hehehe. Ternyata yang dimaksud warna putih itu, seperti warna broken white menjurus ke coklat muda alias warna blacu apa blatju? Bikin geli saja. Baju yang dimaksudkan ternyata baju hamil yang panjangnya sampai lantai. kalau lagi hamil baju itu terangkat. Sedangkan perut rata, bayangin aja hahaha bisa keinjak kaki kalau lagi jalan. Sedikit ribet juga kalau pakai baju kesukaaan waktu hamil. kalau naik tangga harus ektra diikat kepinggang karena bisa kesandung dan jatuh di tangga. Beruntung ada ikatan di pinggang yang bisa diakalalin untuk melipat baju masuk di pinggang. Kebayang enggak, lol. Memperhatikan Jangan Dihakimi ------------------------------ Mau melarang, entar pundung. Mama pelit katanya. ya sudah saya biarkan saja. Maunya apa ananda cantik mama ini. Dengan gedombrang ke sana kemari, sedikit geli juga di hati. Jangan terlalu besar tertawanya entar ngambek ananda cantik hehehe. Saya perhatikan bagaimana di fit in kan memakai baju saya.Lebar leher yang besar, bergeser ke sana kemari. Saya bantu rapihkan saja. Alhasil seharian memakai baju gombrang. Kakaknya yang laki-laki tertawa melihat tingkah laku adik perempuannya. "Ade baju kebesaran!" Adiknya balas seruan kakaknya, "Biarin saja! "Kepanjangan bajunya tuh, Ma!" Sang kakak berseru kepada saya. "Yaya. Coba sini dibenerin dulu, De." Akhirnya saya bongkar dulu ikatan yang sudah disimpulkan oleh ananda. Ikat ulang dipinggang, kemudian panjang baju saya sisipkan di dalam tali pinggang. Jadi seperti untaian yang keluar dari tali pinggang. Padahal itu adalah kelebihan panjang baju. Sayang saya tidak mengambil foto, momen pada saat itu.Sudah kepikiran tetapi saya pikir nanti ada lagi. Ah, sayang keputusan yang tidak tepat saya ambil. Jadi momen terlewatkan. Like mother like daughter or like daughter like mother ------------------------------------------------ Anak perempuan seperti mamanya, mamanya seperti anaknya. Kalimat yang bisa dibolak balik saya pikir. Coba resapi sejenak. Kadang anak perempuan ingin seperti mamanya, sedangkan mama di usia tidak muda lagi kadang bergaya seperti remaja putri, heheh tidak mau menerima nasib kalau mama sudah tidak muda lagi. Hahaha itu saya bukan yang lain ya. Kecuali ada yang mirip sama saya. Berpikir lumayan irit enggak usah beli baju deh. Bisa diturunkan saja buat ananda yang perempuan. Zaman terus berputar. Penampilan busana pun kadang kembali ke zaman waktu muda. Tinggal dipadupadankan saja dengan model yang lain. Misalnya, dengan scarf, atau pasmina atau kalung bisa dibuat lebih chic dengan gaya kekinian. 'nd ---- Berusaha untuk mengerti sifat anak-anak, ketika mereka remaja. Karena saya pernah mengalami masa itu. Saya ingin mengeksplorasi keadaan diri saya. Ingin masuk ke dalam lingkungan anak seusia saya. Anak merasa ingin diperhatikan. Ingin temannya memperhatikan. Mencari penampilan pas, yang bisa diterima oleh lingkungan. Semoga bisa memberikan nasehat yang terbaik untuk anak remaja saya. Love, Audy Ceritadiri.com

Dijawab Oleh

Admin Parapuan

Halo Kak :)

Terima kasih sudah menjadi teman terbaik untuk anak yang mulai beranjak remaja! *HUGS*

Menginjak masa remaja, mereka cenderung membutuhkan lebih banyak ruang, kemandirian, dan kebebasan.

Kebebasan, ruang, dan kemandirian merupakan cara mereka menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, kita harus bersikap fleksibel. 

Memberi batasan agar remaja belajar tanggung jawab atas tindakannya adalah satu-satunya hal yang bisa kta lakukan sebagai orang tua. 

Dari cerita Kak Audy, sepertinya hal di atas sudah kamu lakukan. 

MinPuan percaya bahwa buah hatimu pasti merasa sangat bersyukur dan beruntung karena memiliki orang tua yang luar biasa. 

LOVE YOU! *KISS*