How You See Me
N***** - 13 Agustus 2022
Idealnya, setelah lulus kuliah harus langsung bekerja. Paradigma seperti itu sudah tertanam mengakar di tiap kepala. Namun, Tuhan memiliki rencana berbeda untukku. Menjadi perempuan anak rumah tangga adalah keseharianku saat ini. Sebagian mungkin akan bertanya heran: "Kenapa ga kerja?" atau "Kerja di mana?". Pertanyaan biasa saja untuk manusia lain, namun sangat sulit ku jawab secara lisan. Apalagi yang bertanya baru pertama jumpa. Tahun berjalan, aku merasa semakin sulit keluar dari jebakan perangkap ini. Terlebih saat kumpul keluarga. Momen paling pahit bagiku. Sebab sepupu bisa unjuk perolehan perah keringatnya selama ini, sedang aku menatap nanar bertanya kabar. Keluarga dekat tak kalah hebat beri tekanan. Terus sindir halus, seakan aku makhluk nir sakit hati. Kebal dan tak perlu hirau. Ya, memang bukan salah mereka. Aku saja yang berlarut membiarkan ini terjadi. Kalau boleh berandai-andai, mungkin saat dulu aku tak sumbu pendek memutuskan resign, aku masih diberi ruang dihormati sebagai manusia penuh. Tak seperti sekarang, dianggap ada saja sudah cukup. Baiklah, karena ini ruang aman untuk bercerita, maka aku akan gunakab dengan baik. Aku mau merunut kisah pahitku ini biar tiap-tiap yang membaca tak perlu lalui tahap gelap ini. 2017, menjadi akhir sekaligus awal aku memasuki dunia baru. Tanpa cita-cita jelas dan setelah kusadari memang aku tak pernah miliki cita-cita spesifik dari kecil membuatku menjadi tak tentu arah. Setelah selesai sidang, aku ambil jeda. 6 bulan lamanya. Tak lama aku menyandang semat 'pahlawan tanpa tanda jasa'. Sebuah pekerjaan yang sudah lama kuimpi-impikan. Nyatanya dikabulkan Tuhan. Senang? Tentu. Tapi, hanya berlangsung 70 hari. Setelah itu aku keluar. Alasannya sederhana: ego mdnguasai jiwaku. Dulu, aku masih merasa instansi yang salah. Makin dewasa, aku akui aku yang salah. Aku tak tahan banting. Ya, jiwaku rapuh. Sejak hari itu, aku sudah hatam pekerjaan rumah tangga dari bangun sampai melek mata. Bedanya aku belum menikah. Aku belum bekerja lagi pasca hari itu. Terhitung sudah 5 tahun. Angka yang cukup untuk lulusan strata 1 mulai rancang bangun kehidupan yang sukses. Jika timbul pertanyaan: "Apakah aku tidak mencari pekerjaan lagi?" atau "Apa aku tidak coba usaha?". Maka dengan sadar penuh aku menjawab: "Sudah, tapi belum ada yang berhasil." Dan, sekarang aku di sini. Terperangkap jebakan rasa takut memulai kembali, ga percaya diri dengan potensi yang dipunya, terkekang di bawah belai orangtua, ga bebas beri pendapat, dan hal-hal pengabaian lainnya. Perjalananku sudah cukup melelahkan, rasanya tak sanggup jika diceritakan semua. Tapi Tuhan Mahabaik, masih beri aku hidup sampai hari ini. Bahkan disaat aku belum bisa beri kontribusi apa-apa pada negeri. Lalu apa rencana selanjutnya? Aku mau bekerja dan aku akan bekerja. Aku percaya. Jika dulu niatku salah, maka sekarang niatku baru. Aku sudah tau apa yang aku tuju. Maka, menulis ini adalah upaya membebaskan diriku dari rasa bersalah menahun. Aku percaya, segera ada pekerjaan terbaik untuk diriku ini. Aku hanya sedang menjalani timeline ku. Berbeda mungkin dengan yang lain tapi aku belajar banyak hal. Walau sulit, aku belajar percaya ada sesuatu yang indah setelah ini. Doakan aku, beritahu aku jika ada tempat untukku bekerja lagi. Tidak sebagai guru, mungkin lainnya. Aku suka membaca, menulis, berceita. Aku pernah belajar ilmu ekonomi syariah. Haha, tak banyak yang ku ingat tapi ada satu dua yang ku paham sepertinya. Terima kasih sudah baca sejauh ini. Aku senang berada di ruang ini.

Dijawab Oleh

Admin Parapuan

Halo Kak :)

Terima kasih sudah bercerita di Ruang Cerita PARAPUAN, sebelumnya peluk jauh dan erat untukmu! *HUGS*

Terima kasih pula karena sudah percaya bahwa kamu sedang menjalani timeline dan tidak patah semangat. *HUGS LAGI*

Membaca dari ceritamu yang tertulis sangat rapi, MinPuan terkagum. Pertanyaannya, sudah kah kamu mencoba menjalani profesi sebagai penulis novel online atau ghost writer? 

Jika belum pernah mencoba, asah kreativitasmu sebagai penulis novel pemula dengan 5 aplikasi berikut ini. 

Mengenali profesi ghost writer ini juga bisa kamu lakukan. Tak perlu langsung menjadi penulis hebat, perlahan tapi pasti semangatmu akan mengantarkanmu pada kesuksesan. 

Selain itu, berhenti menyalahkan diri sendiri. Berhenti berpikir bahwa kamu rapuh, sebab terus menerus menyalahkan diri sendiri tidak akan menjadi kuat, justru sebaliknya. 

Perlahan tapi pasti, MinPuan yakin kamu akan bersinar. Love you! :D