Love Yourself
R***** - 21 Agustus 2022

Hai Parapuan, sebelumnya terima kasih sudah menyediakan ruang cerita ini.

Dulu saat umurku 14 tahun, aku pernah mengalami pelecehan seksual. Saat itu aku kelas 3 SMP dan kejadianya sekitar jam setengah 7 sore. Menjelang malam, aku harus mengikuti bimbingan belajar untuk menghadapi ujian nasional (UN).

Saat itu di gang menuju rumah. Ada seorang laki-laki mengendarai sepeda motor dan dengan cepatnya dia meremas payudara ku.

Dia memakai helm dan di daerahku, jam segitu hari sudah sangat gelap sampai aku enggak bisa lihat wajahnya.

Seketika aku kaget dan terdiam, aku gak tau harus berbuat apa.

Sampai dirumah, aku gak berani cerita kepada orang tua dan siapa pun karena aku malu. Zaman itu belum ada media sosial seperti sekarang yang bisa kita tuangkan cerita dan ekspresi apa pun.

Aku gak berani mengungkap pelecehan seksual yang aku alami karena tidak adanya sex education yang aku terima.

Kedua orang tuaku setiap harinya hanya sibuk bekerja, sehingga kurangnya edukasi dan emosional antara aku dan orang tuaku yang membuat aku tidak terbuka.

Di sekolah pun, tidak ada ajaran tentang sex education. Akibatnya, aku dan para perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual menjadi takut, malu dan tidak tau cara menyampaikan dan melaporkan kepada siapa pelecehan seksual yang dialami.

Itu sebabnya menurutku sex education itu penting banget. Aku prihatin banget karena sex education pada anak di Indonesia saat ini masih minim.

Adat ketimuran yang kental ditambah dengan unsur agama membuat sebagian besar orang menganggap sex education adalah hal yang tabu untuk dibicarakan.

Padahal, membekali anak dengan pendidikan seks yang memadai sangat penting untuk membantu anak memahami batas-batas norma sehingga mereka bisa terlindungi dari resiko pelecehan seksual, penyimpangan seksual, dan seks bebas.

Aku lega banget bisa cerita hal ini. Jujur, Parapuan lah tempat pertama kalinya untuk aku bercerita tentang hal ini.

Aku berharap dengan adanya media Parapuan, media ini bisa menjadi media yang bermanfaat untuk menginformasikan sex education kepada para pembacanya.

Kalau bukan kita yang menyelamatkan sesama perempuan, lalu siapa lagi?

Terakhir, aku berharap apa yang aku alami bukan hanya menjadi pelajaran buat aku, tapi juga buat para Perempuan yang sudah membaca curhatku ini. Terima kasih Parapuan :)

Dijawab Oleh

Admin Parapuan

Halo Kak :)

Terima kasih sudah berkisah di Ruang Cerita Parapuan :)

Saat membaca ceritamu, MinPuan hanya bisa terkagum. Terima kasih sudah bertahan sejauh ini! *HUGS*

Selain itu, MinPuan juga ucapkan terima kasih karena telah peduli kepada perempuan lainnya. 

Semoga, Parapuan bisa menjadi media seperti yang kamu harapkan ya, Kak. 

Kami akan terus berusaha untuk menjadi hebat dan menginspirasi sepertimu, termasuk memberikan edukasi seks kepada semua perempuan di setiap jenjang usia. 

Kapan-kapan, MinPuan ingin bertemu perempuan hebat sepertimu! *HUGS*