Hari Anak Perempuan Sedunia 2021, Begini Sejarah dan Temanya

By Firdhayanti, Senin, 11 Oktober 2021

Tema dan sejarah perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Oktober.

Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Anak Perempuan Sedunia 2021 atau yang dikenal dengan The International Day of the Girl Child diperingati setiap tanggal 11 Oktober, tepatnya hari ini, Senin (11/10/2021). 

Hari Anak Perempuan Sedunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan tujuan untuk memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak anak perempuan di seluruh dunia, seperti dilansir dari laman resmi PBB

Sebagaimana kita ketahui, anak perempuan memiliki hak atas kehidupan yang aman, terdidik, dan sehat hingga ia beranjak dewasa. 

Baca Juga: Rayakan Hari Anak Perempuan Sedunia, Voice of Baceprot Suarakan Perjuangan

Anak perempuan dapat mendobrak batasan dan hambatan yang ditimbulkan oleh stereotip dan eksklusi, termasuk yang ditujukan pada anak-anak penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di komunitas yang terpinggirkan.

Sebagai pengusaha, inovator, dan penggagas gerakan global, anak perempuan dapat menciptakan dunia yang relevan bagi mereka dan generasi mendatang.

Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia

Peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia dilatarbelakangi oleh Konferensi Dunia tentang perempuan pada tahun 1995 di Beijing, Tiongkok.

Kala itu, konferensi tersebut menghasilkan Deklarasi Beijing dan Platform Aksi, sebuah cetak biru untuk memajukan hak-hak tidak hanya perempuan tetapi anak perempuan.

Deklarasi Beijing adalah yang pertama secara khusus menyerukan hak-hak anak perempuan.

Selanjutnya, pada 19 Desember 2011, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Resolusi 66/170 untuk mendeklarasikan 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional. 

Hal ini bertujuan untuk mengakui hak-hak anak perempuan dan tantangan yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.

Tak hanya mengakuinya, Hari Anak Perempuan Internasional memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan  mempromosikan pemberdayaan dan pemenuhan hak asasi anak perempuan. 

Jika didukung secara efektif, anak perempuan memiliki potensi untuk mengubah dunia, baik sebagai anak perempuan yang berdaya hari ini maupun sebagai pekerja, ibu, pengusaha, mentor, kepala rumah tangga, dan pemimpin politik masa depan.

Baca Juga: Voice of Baceprot Tampil di Youtube WOW Sounds dalam Rangka Hari Anak Perempuan Sedunia

 

 

Investasi ini akan menjanjikan masa depan yang lebih adil dan makmur, di mana setengah dari umat manusia adalah mitra yang setara dalam memecahkan masalah perubahan iklim, konflik politik, pertumbuhan ekonomi, pencegahan penyakit, dan keberlanjutan global.

Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( SDGs ) yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada tahun 2015, mewujudkan peta jalan untuk kemajuan yang berkelanjutan dan tidak meninggalkan siapa pun.

Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan bagian integral dari masing-masing dari 17 tujuan.

Hanya dengan memastikan hak-hak perempuan dan anak perempuan di semua tujuan kita akan mendapatkan keadilan dan inklusi, ekonomi yang bekerja untuk semua, dan mempertahankan lingkungan kita bersama sekarang dan untuk generasi mendatang.

Tema Hari Anak Perempuan Sedunia 2021

Tema untuk merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia 2021 adalah Digital Generation, Our Generation atau Generasi Digital, Generasi Kita. 

Dalam Forum Kesetaraan Gender, diluncurkan komitmen lima tahun dari para pemimpin masyarakat sipil, pemerintah, perusahaan, dan pembuat perubahan dari seluruh dunia terhadap kesetaraan gender. 

Di saat yang sama, seluruh dunia berada di tahun kedua pandemi Covid-19. 

Baca Juga: 4 Musisi Ini Membuat Lagu yang Terinspirasi dari Anak Perempuannya

Pandemi telah mempercepat platform digital untuk belajar, menghasilkan, dan terhubung, sementara juga menyoroti beragam realitas digital anak perempuan.

Kesenjangan digital gender dalam konektivitas, perangkat dan penggunaan, keterampilan dan pekerjaan telah menjadi masalah nyata.

Kesenjangan ini merupakan tantangan yang harus diatasi agar revolusi digital dapat terwujud. 

Untuk itu, kita dapat memanfaatkan momen ini untuk mendukung realitas digital yang dapat menciptakan kebebasan berekspresi, kegembiraan, dan potensi tanpa batas bagi seluruh anak perempuan di dunia. (*)